Hampir sepanjang tahun di toko saya ada anak magang dari SMK-SMK yg memiliki jurusan TIK atau TKJ, bahkan jurusan Multimedia juga kadang nyasar ke tempat saya. berbagai macam dan sifat anak magang pun kadang membuat saya jadi naik darah karna sembrono dan seenaknya karena tidak diawasi oleh guru. Jarang tempat saya mendapatkan anak magang yg bisa dikatakan menguasai ilmu sesuai dengan jurusan yg diambil.
Jurusan yg berkaitan dengan komputer sudah seperti jamur di musim penghujan seperti ini yg ada di mana-mana. Di Jepara ini hampir dari seluruh sekolah kejuruan yg memiliki prodi TIK dan TKJ magang di tempat saya dan hasilnya juga anak-anak yg dikirim sekolah selalu kebingungan dengan pekerjaan yg berkaitan dengan jurusannya. Bahkan ketika praktek untuk mengganti memori PC pun mereka tidak tahu bentuk memori itu seperti apa. Yg lebih parah lagi ketika saya meminta seorang anak untuk mengambil sebuah kabel power CPU pun tidak tahu yg mana (tepok jidat).
Saya berfikir apa yg mereka pelajari di sekolah, materi apa yg disuguhkan oleh pengajar sehingga mereka seakan-akan gagap pekerjaan dan gagap pengetahuan saat diminta praktek. Taaukah pendirian SMK-SMK berprodi komputer itu hanya sekedar latah, ikut-ikutan sekolah yg sudah menelurkan anak-anak yg berkompeten di bidangnya? Ataukah salah si anak yg memilih prodi tersebut? Entahlah....
Sepertinya bekal anak-anak SMK untuk magang kurang sekali, namun seolah dipaksakan untuk bisa merasakan dunia kerja. Dan celakanya anak-anak belum siap untuk itu. Alhasil, yaaaa cuma sekedar memenuhi kewajiban magang saja.
Namun dari sekian banyak anak yg saya amati, masih ada anak-anak yg benar-benar mau berusaha melakukan yg sebenernya belum dan tidak diajarkan oleh pihak sekolah. Bagi mereka yg benar-benar siap untuk magang dan bekal ilmu dari sekolah cukup untuk belajar bekerja dalam bidang keahliannya.
Lembaga-lembaga pendidikan yg mengusung program keahlian alias SMK hendaknya tidak asal mendirikan dan memberikan materi pembelajaran. Kalau hanya asal-asalan saja berarti tidak sedang mencerdaskan kehidupan bangsa namun malah membodohkan kehidupan bangsa melalui anak-anak yg belajar di tempat mereka. Jangan asal latah ikut-ikutan membuat prodi keahlian di bidang komputer dan IT jika hanya setengah-setengah dan tidak maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H