Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Tingkat Kriminalitas di Indonesia

17 Desember 2015   23:38 Diperbarui: 18 Desember 2015   00:58 4407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Bahkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data dari tahun 1997, Indonesia sudah menempati posisi tersebut di bawah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini sangat memilukan mengingat semakin banyaknya penduduk maka kepadatan penduduk pun juga tinggi.

Berdasarkan data BPS Indonesia, kepadatan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun hampir selalu meningkat. Jika kita lihat pada data BPS Indonesia pada tahun 2013 kepadatan penduduk di negara kita sebesar 130,00 jiwa/km2. Dari angka tersebut, Provinsi DKI Jakarta menyumbang kepadatan penduduk paling besar dengan jumlah mencapai 15.015,00 jiwa/km2. Sebuah angka yang sangat fantastis mengingat kepadatan penduduk nasional yang hanya 0.87% dari kepadatan penduduk di provinsi DKI Jakarta.

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa jika berada di kota besar pendapatannya akan semakin tinggi dibandingkan dengan berada di kota yang lebih kecil karena banyaknya lapangan pekerjaan yang terbuka. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong untuk menetap di wilayah tersebut.

Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di Provinsi DKI Jakarta begitu tinggi yang notabene Jakarta merupakan pusat pemerintahan Indonesia yang pasti juga banyak terjadi perputaran roda ekonomi di dalamnya.

Apa sebenarnya hubungan antara tingkat kepadatan penduduk dengan tingkat kriminalitas? Apakah hal tersebut merupakan salah satu dampaknya? Sebenarnya dampak kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia yaitu jumlah pengangguran menjadi meningkat akibat kurangnya lapangan pekerjaan sehingga memicu peningkatan angka kemiskinan. Mengapa jumlah pengangguran tinggi padahal lapangan pekerjaan cukup banyak di kota – kota besar?

Tentu saja dengan banyaknya penduduk yang menetap di kota tersebut menjadikan persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Nah, dari hal tersebut berlakulah teori “seleksi alam” di mana akan terjadi persaingan satu sama lain dalam mendapatkan pekerjaan dan yang akan tetap tinggal adalah mereka yang dapat bertahan hidup dengan kata lain mereka yang mendapatkan pekerjaan.

Apabila ia tidak mendapatkan pekerjaan maka ia tidak akan mendapatkan uang yang merupakan alat unutk bertransaksi dalam hal memenuhi kebutuhannya. Lalu dari sinilah kriminalitas dapat dimulai. Ketika kebutuhan sesorang tidak dapat dipenuhi, maka orang tersebut akan melakukan segala cara agar kebutuhannya dapat terpenuhi.

Berdasarkan data BPS Indonesia tingkat kriminalitas di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 342.084 kasus kejahatan. Lagi – lagi penyumbang terbesar adalah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah sebesar 49.498 kasus kejahatan. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan maka bukan tidak mungkin pembangunan di suatu wilayah akan terganggu akibat banyaknya kasus kriminalitas.

Untuk itu diperlukannya beberapa hal untuk menangani hal tersebut. Pertama yakni peningkatan sumber daya manusia, hal ini bertujuan agar setiap orang tidak kalah dalam hal persaingan mendapatkan pekerjaan serta dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk dijadikan sebuah peluang pekerjaan. Kemudian pembatasan jumlah penduduk di suatu wilayah. Program ini dapat dilaksanakan dengan penggiatan program KB dan pemerataan jumlah penduduk yang dapat dilakukan dengan migrasi penduduk dari kota yang padat menuju kota yang tidak padat maupun kurang padat, bukannya migrasi penduduk menuju kota yang sudah padat.

Kemudian dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di wilayah yang belum padat penduduk. Hal ini selain memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat di wilayah non kota besar, juga sebagai daya tarik agar masyarakat tidak berbondong – bondong untuk pindah ke kota besar. Kemudian yang tak kalah penting juga, hukum di Indonesia harus benar – benar ditegakkan dan lebih tegas lagi dalam hal pemberantasan tindakan kriminalitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun