Mohon tunggu...
Alinda Resta
Alinda Resta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pengembangan E-Learning Berbasis Moodle sebagai Media Informasi dan Komunikasi

15 Juli 2018   22:25 Diperbarui: 15 Juli 2018   22:55 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Moodle dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Pengertian Moodle adalah sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis yang dapat di download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapapun dengan lisensi secara GNU. 

Pada saat ini, Moodle bisa digunakan oleh siapa saja secara open source. Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (pembelajaran jauh). Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. 

Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Dibawah ini adalah beberapa pembelajaran yang di dukung oleh Moodle : Assigment, chat, forum, kuis, survey. Moodle juga menyediakan kemudahan untuk mengganti model tampilan (themes) website e-learning dengan menggunakan teknik template. 

Beberapa model themes yang menarik telah disediakan oleh Moodle. Selain itu kita juga bisa mengedit themes sendiri. Kelebihan Moodle yaitu :

  1. Sistem jaringan dan keamanannya dapat disetting sendiri
  2. Ruang akses yang dapat dibatasi sesuai dengan jaringan yang dibuat
  3. Sistem pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan (karena bersifat Open source)
  4. Fitur yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran jarak jauh

Kekurangan Moodle :

  1. Membutuhkan pemahaman lebih tentang sistem
  2. Perlunya tenaga ahli untuk membangun sistem e-learningnya
  3. Membutuhkan biaya lebih
  4. Memerlukan hardware khusus
  5. Harus menginstall aplikasi khusus

 Moodle adalah sangat fleksibel, perangkat lunak bebas , open source platform pembelajaran. Dengan fitur manajemen pembelajaran yang komprehensif, disesuaikan dan aman, dapat digunakan untuk membuat pribadi situs untuk kursus online yang dinamis. Moodle (modular object-oriented dinamis lingkungan belajar ), (bergaya dalam huruf kecil seperti moodle) juga dikenal sebagai sistem manajemen pembelajaran , atau lingkungan belajar virtual. 

Platform ini dapat digunakan untuk e-learning proyek di Universitas, pelatihan peusahaan, sekolah dan sektor lainnya. Moodle pada awalnya dikembangkan oleh Martin Dougiamas untuk membantu pendidik untuk membuat kursus online dengan fokus pada interaksi dan konstruksi kolaboratif konten, dan dalam evolusi terus-menerus. 

Versi pertama dari Moodle dirilis pada tanggal 20 Agustus 2002. Saat ini Moodle dibangun oleh proyek Moodle yang dipimpin dan dikoordinasikan oleh Moodle HQ, sebuah perusahaan Australia dari 30 pengembang yang secara finansial didukung oleh jaringan enam puluh perusahaan jasa Moodle Mitra di seluruh dunia.

2. Pendidikan 

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. 

Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. 

Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.

Pada dasarnya tingkat kompetensi profesional guru dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu sendiri yaitu bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan yang diemban. 

Sedangkan faktor luar yang diprediksi berpengaruh terhadap kompetensi profesional seorang guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah.

Sikap guru terhadap pekerjaan merupakan keyakinan seorang guru mengenai pekerjaan yang diembannya, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada guru tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu sesuai pilihannya. 

Sikap guru terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan guru tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Bilamana seorang guru memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, maka sudah barang tentu guru akan menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik di sekolah dengan penuh rasa tanggung jawab. 

Demikian pula sebaliknya seorang guru yang memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya, pastilah dia hanya menjalankan fungsi dan kedudukannya sebatas rutinitas belaka. Untuk itu amatlah perlu kiranya ditanamkan sikap positif guru terhadap pekerjaan, mengingat peran guru dalam lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah amatlah sentral.

Sikap guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan kepuasaannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang ditampilkan. 

Guru yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sudah barang tentu akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi kinerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi. 

Sikap positif maupun negatif seorang guru terhadap pekerjaan tergantung dari guru bersangkutan maupun kondisi lingkungan. Menurut Walgito, sikap yang ada pada diri seseorang dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal, yaitu berupa situasi yang dihadapi individu, normanorma, dan berbagai hambatan maupun dorongan yang ada dalam masyarakat.

Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-unsur yang masingmasing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan hubungan keja sama untuk mencapai tujuan. 

Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain adalah sumber daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa, dan orang tua siswa. Tanpa mengenyampingkan peran dari unsur-unsur lain dari organisasi sekolah, kepala sekolah dan guru merupakan personil intern yang sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah.

Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah. Sedangkan Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. 

Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah.

Kemampuan profesional kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan tenang. Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru.

Kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan kepala sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu lingkungan pendidikan di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya. 

Dengan peningkatan kemampuan atas segala potensi yang dimilikinya itu, maka dipastikan guru-guru yang juga merupakan mitra kerja kepala sekolah dalam berbagai bidang kegiatan pendidikan dapat berupaya menampilkan sikap positif terhadap pekerjaannya dan meningkatkan kompetensi profesionalnya.

Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan globalisasi dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. 

Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan harus dapat meningkatkan mutu pendidikan baik akademik maupun non akademik dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

Dalam didunia pendidikan diperlunya kreativitas yang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi kehidupan sosial karenanya pendidikan bertanggung jawab untuk mengembangkannya. 

Menurut Dr. Rahmat Aziz, M.Si. (2010:93) bahwa implikasi praktis bagi guru dan praktisi pendidikan lainnya adalah tugas guru untuk menggunakan model pembelajaran alternatif yang tepat dan bervariasi sesuai dengan materi yang diajarkan, salah satu alternatifnya adalah menggunakan synectics sehingga diharapkan proses belajar mengajar tidak hanya menggunakan model konvesional yang akan membuat siswa menjadi jenuh dan kehilangan daya tarik untuk belajar.

Untuk mencapai bangsa yang cerdas harus membentuk masyarakat belajar yang dapat terbentuk jika memilki kemampuan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. 

Apabila membaca sudah menjadi kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi misalnya meluangkan waktu untuk mengunjungi perpustakaan dan membaca beberapa buku pengetahuan guna menambah wawasan baru.

Dalam dunia pendidikan buku terbukti berguna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayananannya harus dikembangkan sebagai salah satu untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pepustakaan juga mempengaruhi mutu pendidikan. 

Pemanfaatan teknologi informasi juga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan akan lebih pas apabila perpustakaan dimanfaatkan sebagai media aplikasi teknologi informasi dalam alih dan pengembangan ilmu pengethuan dalam dunia pendidikan.

3. Komunikasi 

Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi karena tanpa komunikasi interaksi antar manusia baik secara perorangan kelompok maupun organisasi tideak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi.

Sebagai makhluk sosial seseorang tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari oraang lain, tindakan komunikasi tersebut terus-menerus terjadi akan terjadi selama proses kehidupannya. 

Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik psikologis maupun sosial karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang ksosong. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada didalam benak pikirannya dan perasaan hati nurasi kepada orang lain baik langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau lebih untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan komunikasi karena karakteristiknya yang unuk, merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks, simbolik, dan transaksional. 

Komunikasi memiliki enam fungsi yaitu: fungsi personal, instrumental, interaksional, informatif, heuristik, dan imajinatif. Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan. 

Dengan kata lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih. Proses konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus --menerus. Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman kode, serta penerimaan dan pemahaman kode.

Unsur --unsur yang terlibat da;am komunikasi adalah komunikastor dan komunikan, pesan, saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil dengan baik, maka pelaku komunikasi hendaknya memperhatikan unsur paralinguistik, non linguistik, dan metalinguistik. 

Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda menutut perlakuan yang berlainan. Atas dasar itu maka komunikasi dapat dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai sudut pandangnya. 

Ditinjau ditinjau dari situasinya, komunikasi terbagi atas komunikasi formal, informal, dan semiformal. Dilihat dari simbol yang dipakainya, komunikasi dapat dikelompokkan atas komunikasi verbal dan nonverbal. 

Dipandang dari ada tidaknya media yang digunakan, komunikasi terdiri atas komunikasi bermedia dan tak bermedia. Bertolak dari sasarannya komunikasi dapat digolongkan atas komunikasi intrapersonal, interpersonal, wawancara, serta komunikasi dalam kelompok kecil dan besar( komunikasi massa/ publik).

Menurut Dr. A. Supratiknya (1995:34) bahwa komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya sering seseorang gagal memahaminya, sumber utama kesalahfahaman dalam komunikasi adalah cara penerima menangkap makna suatu pesan berbeda dari yang dimaksud oleh pengirim karena gagal mengkomunikasikan maksudnya dengan tepat.

Komunikasi sangat membantu dalam dunia pendidikan dan kegiatan atau organisasi dalam perpustakaan. Ketika didalam kegiatan di perpustakaan pastinya terjadi suatu interaksi antara personal begitu juga dalam dunia pendidikan sangat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan demikian adanya perkembangan komunikasi yang dilihat dari sisi positifnya khususnya di Indonesia terasa seakan menjadi lebih mudah seiring perkembangan teknologi yang digunakan masyarakat yang menjadi pengguna aktif teknologi situs-situs serta media komunikasi sosial dan masyarakat dapat menyampaikan informasi serta mendapatkan informasi. 

Dilihat dari sisi negatifnya kemajuan teknologi ini membuat orang menjadi malas untuk berkomunikasi secara langsung. Kesimpulannya semua ini tergantung diri sendiri bagaimana cara menyikapinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun