Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan mompreneur

Single mom yang hobi jalan-jalan mencari ide tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wabah Tikus

1 April 2023   14:00 Diperbarui: 1 April 2023   14:56 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berjalan menyusuri jalan desa yang masih tanah setengah lumpur sekitar 500 meter, Tiara menghentikan langkahnya beberapa depa dari Dani. Laki-laki yang gemar menguak misteri satu daerah itu menoleh pada Tiara, mengisyaratkan untuk diam. Tiara hanya mengangguk meski di hatinya berkelindan banyak tanya.Seorang laki-laki paruh baya yang ditemui mengenalkan diri sebagai Edi---Ketua RT dusun tersebut menceritakan tentang Punden Mundu, dan pengaruhnya terhadap gagal panen selama dua tahun. Ketua RT tersebut meragukan isu warga setempat yang mengatakan bahwa ada campur tangan makhluk ghaib penunggu kerajaan siluman buaya putih di sekitar area punden.Dani menggamit tangan Tiara, mengajaknya duduk di bawah pohon asem berukuran raksasa yang konon sudah berusia ratusan tahun di lokasi punden tersebut. Punden adalah tempat dimana terdapat makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa dan sering dianggap sebagai tempat keramat atau sesuatu yang sangat dihormati.

Biasanya punden berbentuk tumpukan batu menyerupai anak tangga atau batu berundak. Di jawa bahkan punden dianggap bertuah oleh masyarakat dan pada hari tertentu, biasanya malam Jumat Legi banyak yang meletakkan sesaji dengan harap mendapatkan keberkahan dari para leluhur yang dikeramatkan.

Punden Mundu yang terletak di desa Watudakon kecamatan Kesamben, kabupaten Jombang, tersebut sangat dikeramatkan warga setempat karena konon menyimpan banyak misteri dan sangat angker. Tak jauh dari pohon asem  terdapat sebuah sungai yang konon merupakan kerajaan siluman buaya putih. Tiara merasakan aura mistis yang sangat pekat menandakan penghuninya negative atau tidak bersahabat.

Dani, menunjuk ke sebelah kanan punden, terlihat seperti sebuah lorong yang konon merupakan gerbang menuju kerajaan Nyi Ratu Kuning sebagai penguasanya.

"Jadi di desa ini gagal panen selama dua tahun berturut-turut. Hama tikus yang menyerang sawah milik warga seperti bukan tikus pada umumnya," ungkap Edi.

"Maksudnya bukan tikus pada umumnya gimana, Pak?" tanya Tiara penasaran

"Ya, tikus-tikus itu ukurannya lebih besar daripada tikus pada umumnya, dan tak ada habis-habisnya,  meski sudah dibasmi dengan berbagai macam cara," papar Edi. Dani terlihat mengangguk-angguk sambil mengisap rokoknya dalam-dalam.

"Karena itu warga mengkaitkan hal tersebut dengan adanya gangguan dari makhluk makhluk gaib dari kerajaan jin yang ada di desa ini," lanjut Edi lagi.

"Kami akan mencoba menyibak misteri punden Mundu, apakah benar ada pengaruhnya terhadap gagal panen selama dua tahun," ujar Dani. Laki-laki yang menguasai ilmu bela diri teratai itu segera duduk bersila di samping Kang Mamat, teman yang selalu mengikut perjalanannya.

Melalui Kang Mamat,  Dani melakukan mediumisasi. Dalam satu tarikan napas, laki-laki bertubuh tegap itu berhasil mendatangkan seorang penjaga punden  yang berasal dari alam lain.

"Ono opo kowe nyeluk aku, Le?" tanya penjaga punden yang tidak suka diusik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun