Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang secara naluriah ingin menghindari rasa sakit dan penderitaan. Akan tetapi, terkadang naluri ini justru menjebak kita dalam gaya hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme sering ditemui di kalangan masyarakat terutama pada kaum milenial dan mahasiswa, penyebabnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah lingkungan sekitar.Â
Jika ditinjau menurut pandangan Islam gaya hidup hedonisme tentu tidak dibenarkan, karena tujuan nya adalah untuk mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Dan ini tentu bertolak belakang dengan gaya hidup sesuai dengan syariah, yakni dengan hidup bercukupan dan tidak berlebih-lebihan.Â
Oleh karena itulah hedonisme menjadi tema kajian dalam KANTIN Jilid 11 ini. Adapun tema KANTIN Jilid 11 adalah " Potret Ideal Gaya Hidup Milenial : Hedonisme atau Hedonomics? "
Dengan dihadiri oleh pemateri yang luar biasa, yaitu oleh bapak M. Maulana Hamzah, SEI, MM Â yang merupakan salah satu dosen di prodi manajemen keuangan syariah. Kegiatan Kajian Rutin (KANTIN) Manajemen keuangan syariah Jilid 11, Alhamdulillah dapat berjalan dengan baik dan lancar.Â
Pemateri membahas mengenai bagaimana dampak, ciri - ciri serta solusi dari gaya hidup hedonisme. Salah satu solusi dalam menghindari gaya hidup hedonisme adalah dengan selektif dalam memilih teman. Karena lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam kehidupan serta perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Selain membahas serta sharing seputar hedonisme, pemateri juga melakukan sesi tanya jawab yang tentunya disambut dengan antusias peserta dalam bertanya. Dan Alhamdulillah pemateri juga dapat memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan dari beberapa peserta.Â
Seperti pada KANTIN jilid sebelumnya, Kegiatan KANTIN ini juga mendapat benefit diantaranya e - sertifikat, Ilmu yang bermanfaat serta relasi baru. Diharapkan seluruh peserta dapat memahami serta menambah wawasan mengenai gaya hidup hedonisme, dan menerapkan gaya hidup hedonomics dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H