Mohon tunggu...
M Khalid Toha
M Khalid Toha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Teknik Kimia D3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Sila Ketiga Pancasila dengan Bergotong Royong

3 Oktober 2024   15:15 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gotong royong tercemin dari sila ketiga Pancasila yang berbunyi " Persatuan Indonesia ". Semangat dari kata ini menggambarkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa hanya bisa dicapai dengan kebersamaan, bukan individualisme. Kebersamaan ini lah yang mencerminkan bahwa setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab atas moral untuk saling membantu demi kemajuan bersama. Gotong royong bukan hanya kerja sama fisik biasa, tetapi juga untuk simbol kebersamaan, solidaritas, dan juga kepedulian semua orang terhadap sesama. 

Gotong royong terasa begitu kuat dilingkungan pedesaan, dimana masyarakat saling membantu atau bahu-membahu dalam berbagai aktivitas. Mulai dari membangun rumah, membersihkan lingkungan, hingga menanam padi. Namun, era sekarang ini sudah sangat modern sehingga segala proses pembangunan, pembersihan, dan penanaman menggunakan alat digital yang serba cepat. Perlahan-lahan kehidupan ini menjadi tergantikan dengan kehidupan yang lebih individualistik.

Esensi dan niat gotong royong tidak boleh hilang. Teknologi  yang sudah berkembang dapat kita manfaatkan sebagai sarana  untuk memperkuat semangat dalam menggunakan alat digital, contohnya seperti donasi secara online untuk orang-orang yang tidak mampu.

Peran gotong royong di era yang sudah modern ini dapat kita kaitkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti aksi solidaritas sosial, kampanye, dan dukungan terhadap usaha kecil. Terlebih lagi disaat Pandemi Covid-19, semangat gotong royong pada saat itu sangat kuat. Masyarakat memberi bantuan dalam bentuk berupa sembako, bantuan medis, maupun dukungan moral.

Penting bagi generasi muda untuk memahami dan tetap menghidupkan nilai-nilai dari gotong royong. Sekolah juga dapat melaksanakan gotong royong dalam kegiatan belajar, seperti kerja kelompok, proyek sosial, ataupun bisa juga melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang melibatkan kerja sama dengan orang ataupun dalam tim. 

Pendidikan sejak dini menjadi kunci kita untuk menanamkan kesadaran bahwa setiap individu pasti memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga nilai-nilai gotong royong generasi muda sudah tertanam dan memiliki kemauan melakukan berbagai jenis kegiatan gotong royong serta mengajarkan nilai-nilai tersebut kembali ke generasi yang lebih muda lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun