Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa. Di tengah keberagaman ini, "Bhineka Tunggal Ika" menjadi dasar persatuan bangsa. Dikutip langsung dari kemdikbud kalimat Bhinneka tunggal ika adalah semboyan (moto) nasional bangsa Indonesia yang mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesa di tengah keberagaman. Diambil dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang pujangga besar pada masa Kerajaan Majapahit. Secara harfiah, "Bhineka" berarti beragam atau berbeda-beda, "Tunggal" berarti satu, dan "Ika" berarti itu. Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun masyarakat Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mereka tetap dapat hidup berdampingan dalam harmoni sebagai satu bangsa.
Bhinneka Tunggal Ika berfungsi sebagai ilustrasi jati diri bangsa Indonesia yang dibangun di atas keanekaragaman etnis, bahasa, dan budaya. Dalam konteks pendidikan, konsep ini dapat dipahami sebagai dasar untuk mengembangkan pendidikan multikultural yang menekankan pentingnya menghargai perbedaan. Di sekolah, siswa berasal dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya. Dengan mengamalkan Bhineka Tunggal Ika, siswa belajar untuk menghormati perbedaan, sehingga tercipta lingkungan belajar yang harmonis. Setiap sekolah di Indonesia memiliki siswa dengan latar belakang yang beragam, menjadikan toleransi sebagai kebutuhan utama. Dalam kegiatan kelompok seperti proyek, ekstrakurikuler, atau olahraga, kerja sama menjadi kunci keberhasilan. Bhineka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya saling melengkapi dalam perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.
Penerapan Bhinneka Tunggal Ika di sekolah dan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, perayaan hari besar yang mencerminkan keberagaman, serta pembelajaran tentang makna dan sejarah semboyan ini melalui berbagai media. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan rasa saling menghormati, mempererat persaudaraan, serta menanamkan kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Sebagai generasi penerus bangsa, siswa memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan Indonesia. Dengan memahami Bhineka Tunggal Ika, mereka dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat. Bhineka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tetapi juga pedoman hidup yang relevan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini, siswa tidak hanya menjadi individu yang toleran, tetapi juga sebagai pendorong yang memperkuat persatuan bangsa. Sebagai generasi muda, peran siswa sangat penting untuk menjaga keberagaman sebagai kekuatan dan menjadikannya fondasi bagi kemajuan Indonesia.
Sumber :
https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/364?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
