Mohon tunggu...
M Kabul Budiono
M Kabul Budiono Mohon Tunggu... Jurnalis - Old journalism never dies

Memulai karir dan mengakhirinya sebagai angkasawan RRI. Masih secara reguler menulis komentar luar negeri di RRI World Service - Voice of Indonesia. Bergabung di Kompasiana sejak Juli 2010 karena ingin memperbanyak teman dan bertukar pikiran...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kang Pepih dan Kompasiananya

13 Mei 2014   00:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lantaran Kang Pepih Nugrahalah,  saya hari ini  kembali 'ngompasiana' alias jadi kompasianer yang menulis sebisa saya di blog sosial yang luar biasa ini. Mengapa ? Baru saja saya buka kembali posting Kang Pepih di FB beberapa minggu lalu." Alhamdulillah, Kompasiana sekarang sudah berada di peringkat 28 Alexa. Agar berada di posisi 25 besar sebagaimana target optimis tahun 2014, Kompasiana harus melampaui dua situs berita mainstream kapanlagi.com dan Okezone.com yang dikelola Newsroom dengan awak media profesional. Dua situs berita ini sangat kuat dan sulit dilampaui. Hanya kekuatan warga yang menulis di Kompasiana sajalah yang akhirnya mampu mengatasi kedua situs berita profesional itu suatu waktu"

Intinya Kang Pepih sedang "ngudarasa" lantaran Kompasiana masih belum menjadi Blog sosial terdahsyat dan masih berada di beberapa peringkat di bawah blog sosial lainnya. Sebagai teman sayapun urun rembug begini "Mantap... tetaplah menjadi blog wadah aspirasi warga yang netral...

Atas tulisan saya itu Kang Pepih menjawab " " Pepih NugrahaInsya Allah Pak Kabul Budiono semoga."

Saya adalah salah seorang kompasianer. Mengapa ? Ada beberapa sebab. Saya menemu kenali Kompasiana sudah agak telat. Tersebab anjuran seorang teman yang sudah menjadi kompasianer saya lalu tertarik. Taglinenya aduhai. " sharing, connecting ". Lalu sebab berikutnya. Ada nama nama penulis top menjadi penulis andalan. Linda Djalil, Pipiet Senja dan beberapa mantan orang penting negeri ini sering muncul dengan tulisan yang informatif dan inspiratif. Ketika itu Kompasiana benar benar "rumah sehat" untuk semua. Bahwa saya lama tidak menulis di blog ini antaralain tersebab kemalasan saya menulis.

Kompasiana sudah makin besar walau masih belum diperingkat pamuncak. Dan saya ingin impian Kang Pepih dapat terwujud. Kuncinya, menurut Kang Pepih adalah " Hanya kekuatan warga yang menulis di Kompasiana sajalah yang akhirnya mampu mengatasi kedua situs berita profesional itu suatu waktu "

Ya sebuah blog sosial memang akan tergantung pada warga yang mengisi, berinteraksi dan aktif membukanya secara loyal. Namun untuk Kompasiana 'kebesarannya' tidak semata pada banyaknya loyal ticker, melainkan juga pada sejauh mana blog dari Kompas ini dapat memposisikan dirinya sebagai blog yang 'diyakini' dapat menjadi 'public spheres' yang berkualitas. Tidak hanya sharing dan connecting melainkan juga empowering dan enlightening.Intinya Kompasiana harus terus dipertahankan sebagai " rumah sehat". Karena itu sebagaimana catatan saya untuk status kang Pepih " netralitas " mesti dijaga. Sebagaimana sebuah surat kabar, jika pembacanya yang cerdas mengetahui bahwa secara editorial sudah tidak independen maka oplagnya bisa bisa menurun.

Dalam rangka itu para adminnya juga mesti bekerja keras. Selain dalam memilih artikel mana yang layak menjadi berita utama, para admin juga harus dapat secara tegas menegur komentator yang menuliskan catatan yang kurang layak muat.

Menjelang gawe besar nasional Pemilihan Presiden ujian atas penciptaan ruang publik yang sehat dan dikelola secara impartial sungguh merupakan momentum yang penting. Saya senang karena sudah ada ruang Kotak Surat bagi blogger untuk Pemilu 2014.

Salam Kompasiana, rumah sehat kita semua. Sukses untuk kang Pepih dan semuanya...



Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun