Mohon tunggu...
M Kabul Budiono
M Kabul Budiono Mohon Tunggu... Jurnalis - Old journalism never dies

Memulai karir dan mengakhirinya sebagai angkasawan RRI. Masih secara reguler menulis komentar luar negeri di RRI World Service - Voice of Indonesia. Bergabung di Kompasiana sejak Juli 2010 karena ingin memperbanyak teman dan bertukar pikiran...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akankah Investigasi Kotak Hitam Sukhoi Superjet 100 Diumumkan Secara Terbuka?

15 Mei 2012   00:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebab terjadinya musibah pesawat Sukhoi Superjet 100, masih belum terungkap. Tim Pencari dan Penolong, atau SAR, masih belum menemukan kotak hitam atau black box. Kotak hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam penerbangan  yang berfungsi  merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu linta udara serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.  Ide mengenai kotak hitam ini muncul dari seorang ahli ledakan, Dr David Warren. Tidak jelas betul, mengapa kotak itu disebut kotak hitam walaupun warna sesungguhnya adalah oranye.

Kotak hitam ini ditempatkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang umumnya tidak hancur manakala kecelakaan pesawat terjadi. Informasi terakhir dari area kecelakaan menyebutkan, bahwa keberadaan kotak hitam sudah terdeteksi. Kita berharap kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 segera dapat ditemukan. Dengan ditemukannya kotak hitam itu, para ahli dari KNKT akan dapat meneliti isinya yaitu rekaman rekaman pembicaraan pilot dengan pemandu lalu lintas udara. Kita jadi mengingat black box pesawat Adam Air yang jatuh kelaut dalam penerbangan Surabaya Manado, 1 Januari 2007. Black Box pesawat Boeing 737 itu terdeteksi berada di dasar laut hampir empat minggu kemudian oleh kapal USNS Mary Sears. Kita berharap untuk musibah gunung Salak itu akan lebih cepat ditemukan, karena kejadiannya di darat.

Lazimnya penelitian terhadap isi kotak hitam tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Para ahli biasanya memerlukan waktu empat sampai enam bulan untuk meneliti dan mengkonfirmasi isi kotak hitam. Yang pasti kita mengharapkan mendapatkan informasi mengenai isi kotak hitam itu. Sebab, sejak kejadian nahas itu, berbagai spekulasi dan dugaan dugaan sudah muncul. Pemberitaan media massa yang antaralain berisi wawancara dengan berbagai narasumber mendorong masyarakat menduga duga penyebab terjadinya kecelakaan. Selama berhari hari pula, keluarga korban telah menanti dengan penuh harap dan ketidak pastian, nasib kerabat mereka yang menumpang pesawat itu. Informasi yang pasti merupakan wujud pertanggung jawaban pihak Sukhoi dan perusahaan yang sudah menyelenggarakan enjoy flight yang berubah menjadi musibah, tragedy flight. Selain itu, pengungkapan penyebab kecelakaan pesawat juga menunjukkan komitmen bersama kedua pemerintah baik Indonesia maupun Rusia melakukan kerjasama investigasi. Masyarakat sudah mengetahui bahwa presiden Rusia Vladimir Putin sudah menegaskan komitmennya untuk membantu investigasi.

Menjadi pertanyaan, apakah investigasi kotak hitam akan diumumkan secara terbuka dan seperti keadaan sebenarnya ?

Kita berharap agar hasil investigasi akan dipaparkan secara terbuka. Masyarakat ingin mengetahui apakah kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia atau human error, atau karena adanya kelemahan dalam rekayasa dan pembangunan pesawat buatan Rusia itu. Baik jika karena human error dalam hal ini pilot yang adalah juga warga negara Rusia, atau lantaran ketidak sempurnaan rancang bangun pesawat, Pemerintah Rusia dan perusahaan yang membangunnya, harus berbesar hati dan terbuka mengakuinya.

Catatan : Tulisan ini merupakan modofikasi dari Komentar di Pro 3 RRI, Selasa, 15 Mei 2012, yang ditulis dan dibacakan oleh penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun