[caption id="" align="alignnone" width="620" caption="Seattle"][/caption] Nama Batman, Superman, Spiderman, atau yang teranyar Iron Man sudah begitu akrab di telinga kita sejak zaman kita masih kecil. Mereka adalah superhero (pahlawan) yang diciptakan oleh perusahaan komik Amerika bernama Marvel. Manusia-manusia super ini bersedia mengorbankan jiwa dan raga mereka demi membela kebenaran dan orang-orang yang terancam bahaya. Nah, siapa sangka kalau superhero semacam ini benar-benar muncul di tengah kita? CNN kemarin siang mewartakan adanya superhero betulan di kota Seattle. Stasiun TV lokal bernama KIRO 7 sebelumnya memang sudah memberitakan munculnya orang berkostum ketat dan bertopeng yang membantu seorang laki-laki bernama Dan yang mobilnya hampir saja dicuri orang. Dari pengakuan Dan ini lah kemudian KIRO 7 mencari sang pahlawan dan berhasil mewawancarainya. Kepada reporter KIRO 7, sang superhero mengaku bernama Phoenix Jones. Sang pembela kebenaran ini ternyata sudah berpatroli di jalanan selama sembilan bulan. Dia tidak beraksi sendirian. Ada superhero lain bernama Thorn, Buster Doe, Green Reaper, Gemini, No Name, Catastrophe, Thunder 88, dan Penelope yang siap mencegah terjadinya kriminalitas di kota berjuluk Rain City ini. Mereka menamakan diri sebagai the Rain City Superhero Movement dan menyatakan bahwa aksi mereka sebagai bagian dari gerakan berskala nasional. Fenomena superhero yang menghebohkan dan berbahaya ini kontan memancing reaksi dari kepolisian setempat. Pihak kepolisian mengatakan bahwa seorang laki-laki berkostum hitam-hitam hampir saja ditembak saat terlihat berlari di taman kota yang gelap. Phoenix Jones sendiri dalam wawancaranya dengan KIRO 7 mengatakan bahwa dia pernah hampir ditusuk dan hidungnya sempat patah karena berkelahi dengan penjahat. Dalam kasus lain, orang sipil pun bisa salah faham. Ini terjadi saat seorang warga mengaku melihat ada orang-orang bertopeng di dalam sebuah mobil yang terparkir di depan pom bensin Shell. Dia mengira orang-orang tersebut akan merampok pom bensin tersebut. Dan ternyata mereka tak lain adalah para superhero tadi. Sebenarnya pihak kepolisian tidak keberatan kalau anggota masyarakat sipil terlibat dalam penegakan kebenaran, misalnya dengan menelepon 911 atau menjadi saksi dalam persidangan. Polisi juga menambahkan bahwa mereka tidak ingin kalau orang-orang yang bukan merupakan aparat penegak hukum membahayakan diri mereka sendiri melalui aksi-aksinya tersebut. Menanggapi hal ini, Phoenix Jones mengatakan bahwa setiap orang dalam timnya memiliki latar belakang militer atau memang piawai dalam bela diri. Jadi mereka sadar betul dengan resiko yang akan mereka hadapi saat beraksi di jalanan. Masyarakat pun ternyata pro dan kontra terhadap aksi para manusia 'super' ini. Dalam berita CNN kemarin, yang kontra mengatakan bahwa aksi para pembela keadilan tersebut tiada lain hanyalah sebuah bentuk kebodohan. Sedangkan yang pro terhadap aksi ini menyatakan bahwa Phoenix Jones dan kawan-kawannya berguna bagi masyarakat karena polisi tidak selalu ada di tempat saat aksi kriminalitas terjadi. Mungkin itu lah yang terjadi bila aparat penegak hukum yang legal dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H