Mohon tunggu...
m jundi
m jundi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FK UNAIR

seseorang yang mempunyai ketertarikan lebih terhadap sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bintang, Sebuah Jendela untuk Melihat ke Masa Lalu

14 Juni 2022   19:38 Diperbarui: 14 Juni 2022   19:55 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

<a href='https://www.freepik.com/photos/material'>Material photo created by rawpixel.com - www.freepik.com</a>

Pastinya kalian pernah dong liat bintang-bintang di langit. Ternyata bintang-bintang itu jendela masa lalu lho ! karena pada dasarnya cahaya memiliki kecepatan yang konstan yaitu sekitar 3x10^8 m/s atau sekitar 300 juta meter/detik. 

Misalnya, matahari itu jauhnya 150 juta km atau  8 menit kecepatan cahaya  yang artinya matahari yang sedang dirasakan dan dilihat kita sekarang adalah matahari di waktu 8 menit yang lalu. Hal ini benar karena pasalnya, tidak ada benda yang lebih cepat daripada cahaya di ruang vakum. 

Bahkan, jika matahari tiba-tiba meledak, kita baru akan melihat dan merasakan efeknya 8 menit kemudian. Hal ini tentu saja juga berlaku pada bintang-bintang besar yang lain seperti Sirius-Alfa Canis Mayoris yang merupakan bintang paling terang  yang berjarak 8,6 tahun kecepatan cahaya. 

Efek ini akan bertambah besar jika bintang tersebut makin jauh jaraknya. Objek terjauh yang masih bisa terlihat oleh mata telanjang adalah galaksi andromeda dengan jarak 2,5 juta tahun cahaya yang artinya saat kita melihat ke galaksi andromeda, kita melihat ke kondisi galaksi tersebut saat 2,5 juta tahun lalu dimana manusia modern bahkan belum menginjak bumi. 

Menariknya lagi kecepatan cahaya dalam vakum akan terus konstan bagi siapapun untuk semua arah yang artinya kalau alien itu ada  di galaksi lain, Mereka bisa saja melihat bumi di masa dinosaurus karena cahaya pada jutaan tahun lalu baru bisa sampai ke mata mereka. 

Oleh karena itu, bintang-bintang di langit tidak hanya sekedar hiasan di langit melainkan juga sebuah cara yang unik dan tak terduga untuk mengintip ke masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun