Mohon tunggu...
Muhammad Jundi
Muhammad Jundi Mohon Tunggu... Penulis - Soiciialpreneur

Social Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Zahra, Imigran Cilik Asal Irak Pencari Suaka

23 Oktober 2015   16:10 Diperbarui: 23 Oktober 2015   16:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Zahra bersama kakek dan neneknya saat berobat di LKC Dompet Dhuafa (Foto : www.lkc.or.id)"][/caption] LKC.OR.ID (CIPUTAT) - Wajah polosnya tidak nampak menggambarkan kesedihan. Gerakan badannya nampak tetap energik menggambarkan keceriaan. Sesekali ia memainkan Smartphone yang digenggamnya. Namun dengan mata binarnya tetap antusias menjawab setiap pertanyaan yang diajukan saat wawancara seputar keberadaannya di Indonesia.

Adalah Zahra (11), gadis cilik asal Baghdad - Irak itu bukan kali pertama datang ke Gerai LKC Dompet Dhuafa, ia kerap mengantarkan saudara, keluarga atau orang-orang yang senasibnya sebagai pencari suaka ke Indonesia untuk berobat ke Gerai LKC Dompet Dhuafa Ciputat, Tangsel.

“Aku mengantarkan nenek sama kakek berobat diabetes ke sini” kata gadis yang telah empat tahun tinggal di Indonesia itu saat ditanya keberadannya di Gerai LKC Dompet Dhuafa Ciputat, Tangsel.

Menurut penuturannya, ia acap kali datang ke Gerai LKC Dompet Dhuafa bukan tanpa sebab, meski sebenarnya Zahra tidak sedang berobat, namun kedatangannya kali ini karena ia bertugas mengantarkan Kakek dan neneknya berkunjung untuk kontrol gula darahnya. Karena ia termasuk salah satu warga pencari suaka yang cukup mahir berbahasa Indonesia, sedangkan kakek dan neneknya tidak bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia.

Selama ini ia beserta keluarganya tinggal di kamp pengungsian UNHCR, salah satu lembaga PBB yang mengurusi para pengungsi di Indonesia, Zahra memiliki seorang kakak, namun saudara kandungnya tersebut tidak ikut serta ke Indonesia. ia mengungkapkan, bahwa kakaknya masih tetap bertahan di Irak, sedangkan ibunya pergi entah kemana setelah bercerai dengan ayahnya.

“Ibu tidak ikut serta dengan kami, mereka bercerai” katanya lirih saat ditemui di ruang tunggu pasien Gerai LKC Dompet Dhuafa Ciputat, Tangsel, Selasa (20/10).

Zahra mengungkapkan bahwa ia sangat senang tinggal di Indonesia, selain budaya warganya yang relatif ramah, Indonesia juga kata Zahra merupakan negara yanga paling aman untuk di kunjungi. “Di negara kami sedang terjadi perang, banyak korban yang berjatuhan” ungkap gadis yang sebelumnya hanya belajar di Ahwal Addiniyah (setingkat TK) di Baghdad Irak.

Namun ada sedikit ganjalan dihati Zahra, gadis kecil yang hobinya membaca itu tidak bisa bersekolah selama mencari suaka, padahal ia telah empat tahun tinggal di Indonesia, “Sudah tiga sekolah yang didatangi, semuanya tidak ada yang mau menerima aku disekolah itu” keluhnya.

Saat minta ditanyakan kepada kakek dan neneknya sampai berapa lama lagi mereka berada di Indonesia, Zahra menterjemahkan bahwa ia dan keluarganya tidak tahu sampai kapan, hanya jika suatu saat ia harus pindah dari Indonesia maka negara yang menjadi tujuannya adalah Australia. “Sudah ada om aku yang sudah lama tinggal disana” jawab Zahra memberikan alasan mengapa memilih Australia. (gm/mj)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun