Mohon tunggu...
Muhammad Jundi
Muhammad Jundi Mohon Tunggu... Penulis - Soiciialpreneur

Social Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ripal Si Bocah Malang Ditinggal Ayah Didera Kulit Bersisik

10 Juni 2011   06:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:40 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

TANGERANG - Masa kecil merupakan masa yang penuh bahagia dan ceria. Begitulah umumnya masa yang di rasakan oleh kebanyakan anak-anak. Rupanya kondisi itu tidak sepenuhnya di rasakan oleh M. Ripal, 5 tahun. Bocah malang yang menderita kelainan kulit di sekujur tubuhnya ini sudah tidak pernah melihat ayahnya sejak usia  4 bulan di kandungan. Imas, 30 tahun, sang ibu menceritakan, ayah Ripal pergi meninggalkan dirinya  sejak ia mengandung anaknya berumur  4 bulan. “Katanya sih mau pergi kerja di kota, tapi sampai sekarang tahu kemana perginya ngak pernah ada kabarnya”. Ujar  Imas dengan penuh kesedihan ketika ditemui di Ruang Rawat Inap Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Ia menambahkan, sejak suaminya pergi dan tidak pernah menafkahi  ia terpaksa  harus merawat dan mengasuh anaknya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhannya Imaspun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di daerah Menteng kota  Bogor. Sementara Ripal,  dititipkan kepada neneknya di Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Kampung  Jog Jogan Girang. Imas mengisahkan, Ripal menderita  penyakit ini sejak dua bulan lalu. Awal mula penyakit yang di derita Ripal timbul bintik-bintik merah di sekitar ketiak dan kemaluan karena di kira penyakit  kulit biasa hanya diberikan obat-obatan  yang di belinya di warung.  Hingga satu minggu kondisinya tidak mengalami perubahan  akhirnya dibawa  ke Puskesmas terdekat. Hingga obatnya habis kondisinyapun tidak mengalami perubahan bahkan semakin banyak timbul  bintik-bintik merah, kulitnya terkelupas dan gatal-gatal seperti terbakar di sekujur  tubuh dan wajahnya. Merasa khawatir terhadap anaknya, Imas membawa anaknya ke RS Marzuki Mahdi Bogor.  Karena kondisi ekonominya yang tidak mencukupi, ia mengurus  Surat Pengantar Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan untuk mendapatkan keringanan biaya berobat. Tiba di Rumah sakit tersebut , Ripal di periksa oleh dokter spesialis kulit dan dengan alasan tidak ada  ruangan serta butuh perawatan yang intensif  akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta. Jarak yang jauh dan kondisi keuangan yang tidak memungkinkan semakin membuat Imas bingung dan tidak berdaya untuk mengobati penyakit anaknya.  Terlebih  lagi tidak ada orang yang dapat mendampingi  untuk  pergi  ke RSCM. “Saya sih maunya Ripal di rawat di Rumah Sakit terdekat saja, Pak!, Saya bingung dan tidak  punya cukup biaya kalau berobat jauh mesti ke RSCM”, keluh Imas. Berkat informasi dari seorang rekan kerjanya sesama pembantu rumah tangga di Menteng Bogor, akhirnya Imas di kenalkan dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma yang berada di Ciputat Tangerang Banten. Hingga saat ini (9/6) Ripal dirawat inap di LKC untuk mendapatkan pengobatan lanjutan terhadap penyakit yang dideritanya, setelah di jemput oleh Tim Medis dan Ambulance LKC-DD di kediamannya . Dokter Umum LKC-DD dr.Kartika Sari Widuri membenarkan bahwa Ripal perlu perawatan intensif . "Untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut Ripal akan dikonsulkan ke dokter spesialis kulit LKC-DD," ujar dr. Kartika mengakhiri. (mhd) Sumber: www.lkc.or.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun