Mohon tunggu...
Muhammad Jundi
Muhammad Jundi Mohon Tunggu... Penulis - Soiciialpreneur

Social Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negara Kaya Tapi Miskin

29 November 2011   07:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:03 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_145431" align="alignleft" width="300" caption="Hotman Z Arifin saat menyampaikan ceramah dalam sarasehan karyawan LKC DD,Rabu,23/11 di gedung LKC DD."][/caption]

Indonesia merupakan salah satu negara yang luas teritorialnya serta kaya akan sumber daya alamnya yang memiliki beragam budaya namun menjadi negara yang miskin dan terpuruk.

Kondisi itu disebabkan karena tidak adanya akhlaq yang menjadi karakter bangsa. "Hal itu di tunjukkan dengan di pertontonkannya perpecahan oleh pemerintah dan maraknya budaya korupsi yang di lakukan oleh para pejabat dan politisi". Ungkap Hotman Zainal Arifin ketika menjadi pembicara dalam acara sarasehan karyawan layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC DD),Rabu,23/11 yang lalu di Musholla Assyifa lantai 4 Gedung LKC DD.

Selain itu, kata Hotman, akibat dari miskin akhlaq timbul rasa tidak saling menghargai, hilang integritas dan rasa tanggung jawabserta tidak adanya kasih sayang dan rasa sosial yang rendah.

"Hingga maraknya iri dengki dan benci serta hidup penuh dengan kepura-puraan di masyarakat". jelasnya.

Hotman yang pernah di nobatkan sebagaiMan of The Year Marquis USA, menyebutkan bahwa karakter merupakan faktor yang sangat mendasar sebagai keberhasilan dan kemajuan bangsa.

Di sampaikan olenya bahwa salah satu faktor yang menjadi kemajuan salah satu bangsa adalah dengan adanya karakter yang di pahami dan disadari oleh berbagai lapisan masyarakat seperti budi pekerti yang luhur, ramah tamah, sopan santun dan etika.

"Karakter dalam bahasa agama adalah akhlak yang berfungsiamat penting bagi kehidupan pribadi, berbangsa dan bernegara" tegasnya.

Menurutnya, hidup manusia ini hanya ada dua opsi menjadi pemenang atau menjadi pecundang. "jadi pilihan itu terletak pada kita". tuturnya.

Dalam ceramahnya, Houtman banyak memberikan motivasinilai-nilai kehidupan kepada karyawan sebagai motor penggerak pertumbuhan nilai-nilai sosial melalui Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa.(mjundi)

[caption id="attachment_145437" align="aligncenter" width="541" caption="Hotman Z Arifin (tengah) saat foto bersama dr.Yahmin Setiawan (sisi kiri), direktur dan beberapa staff LKC DD."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun