Kita Bisa Jadi Tukang KW
Oleh Muhammad Julijanto
Setiap orang mempunyai potensi sendiri-sendiri. Ada bakat dan minat, serta hobi yang melekat pada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang. Sebagian hobi berjalan mengalir saja, seiring dengan kesibukan dan rutinitas pekerjaan yang dilakukan. Ada hobi yang menjadi profesi dan bisa menjadi andalan bagi keuangan keluarga yang menghasilkan pendapatan. Namun, ada hobi yang sekadar mengeluarkan pengeluaran dan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan, Hormon Endorfin berkembang dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Sehingga hobi tersebut terus dipupuk, hingga menjadi warga senior pun masih rajin dan rapi mengerjakan hobi yang menjadi minatnya.
Dalam kehidupan rumah tangga, antara anggota keluarga mempunyai hobi dan kebiasaan yang berbeda-beda, mereka bisa hidup berdampingan dan saling menguatkan, sehingga hobi terpelihara dengan baik dan kebahagiaan semua anggota keluarga berjalan lancar. Namun bila masing-masing anggota keluarga mempunyai hobi yang berbeda dan saling bertentangan, ini menjadi tantangan tersendiri untuk menjalankannya. Bisa jadi mereka saling mengalah atau menundukkan diri kepada hobi salah satu anggota keluarga. Agar tidak terjadi benturan yang berarti.
Bila hobi yang dimiliki anggota keluarga adalah berbenah, suka memperbaiki peralatan rumah tangga yang rusak, suka memperbaiki mesin cuci, kipas angin, kompor gas, sepeda motor, mempunyai hobi pertukangan, maka hobi ini sangat membantu keluarga. Bahkan bisa menjadi eksperimen dan terus mengembangkan skill dan keahlian dalam mereparasi dan memperbaiki perabot rumah tangga yang rusak. Bila kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan sesuai dengan piranti yang dimiliki membutuhkan service, maka memperbaiki sendiri menjadi opsi yang strategis. Bahkan bisa menjadi penghematan karena tidak mendatangkan tukang yang bisa menambah pengeluaran keluarga.
Menjadi Tukang KW
Biasanya setiap keluarga akan membeli peralatan sederhana untuk pertukangan, seperti obeng, tang, kunci Inggris, kunci F, kunci Pas, gergaji kayu, gergaji besi, solder, kunci ring, pompa ban, palu, golok, dan alat-alat pertukangan. Pembelian alat-alat pertukangan sederhana tersebut dibeli tidak sekaligus, namun biasanya secara bertahap, Ketika keadaan perabot rumah tangga mengalami kerusakan atau membutuhkan perbaikan, dan pembersihan.
Seperti Ketika sepeda motor rusak, dan perlu membuka mesin dan lainnya, maka alat-alat yang dimiliki dan merupakan paket peralatan yang ada adalah gawan dari kendaraan tersebut, maka tinggal memakainya saja. Bila kita sedang bersih-bersih rumah dan memperbaiki beberapa bagian yang rusak, maka kita biasanya melihat dulu apa alat yang kita miliki, dan mencoba menggunakannya. Bila alat yang ada tidak mencukupi untuk mengatasinya dan membutuhkan alat yang terjangkau harganya, tentu keluarga akan membeli dan memenuhi fasilitas peralatan tersebut, karena alat tersebut tentu akan sering digunakan untuk mengatasi masalah keluhan perabot yang dimiliki.
Mengumpulkan perkakas dan peralatan rumah
Maka secara otomatis akan terkumpul peralatan dan perkakas perbengkelan semakin lengkap, sehingga cukup mengatasi sendiri bisa dilakukan. Terutama adalah kerusakan-kerusakan ringan dan kasat mata, tidak rumit untuk dikerjakan sendiri. Namun bila kerusakan parah dan membutuhkan Tingkat skill pertukangan yang lebih ahli, sementara alat yang dibutuhkan malah dan diluar jangkauan kemampuan mengatasi secara mandiri.
Kehadiran tukang akan sangat meringankan beban dan dapat menyelesaikan semua kerusakan dan kekurangtidakmampuan dalam mengatasi masalah peralatan tersebut.Â
Ada kepuasan tersendiri. Ketika kita menghadapi masalah peralatan dalam rumah tangga yang rusak, dan kita mempunyai kapasitas untuk memperbaikinya, maka bisa barang yang sudah dapat kita atasi sendiri merasakan kepuasan dan kebanggaan sendiri. Inilah yang memacu Andrenalin dan akan melengkapi semua peralatan yang dibutuhkan, bahkan bila kemampuan tersebut terlatih dengan baik, diketahui oleh tetangga, maka biasanya tetangga pun akan memanfaatkan kemampuan dalam reparasi yang dibutuhkan, mereka biasanya akan memanggil dan meminta bantuan untuk mengatasi keluhan peralatan yang dimiliki tetangga.
Waktu masih muda, saya mempunyai minat yang kuat untuk memperbaiki perabot rumah yang rusak, bahkan mencoba membuat rak buku, membuat pigura, membuat hiasan rumah, kaligrafi yang memanfaatkan peralatan pertukangan yang dimiliki. Mencoba service sendiri sepeda motor, sepeda gunung, sepeda mini anak-anak. Bahkan anak-anak mulai mencoba sendiri untuk memperbaiki, seperti rantainya kendor, rantainya lepas, baut-bautnya longgar, maka anak sudah bisa memperbaiki sendiri sepedanya.
Pengalaman memperbaiki perabot rumah, tidak lepas dari pengalaman hidup Bersama orang tua, yang mengajak anak laki-laki, Ketika ada kerusakan pada perabot rumah tangga, mencoba membongkar sendiri, menyiapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan, dan dilaksanakan pada waktu libur bersama untuk memperbaiki. Cara ini merupakan bentuk transformasi skill kepada anggota keluarga. Pengalaman di perantauan menjadi modal bagi dirinya untuk mampu mengatasi masalah-masalah peralatan rumah tangga. Kemampuan sederhana sangat berguna bagi kemandirian keluarga dalam menyelesaikan perbaikan tersebut.
Anak-anak semakin asyik bila ada kerusakan yang ada di rumah, bila datang hari libur, dia sudah mempersiapkan diri untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan, dikumpulkan terlebih dahulu, begitu hari libur, maka menjadi kegiatan bersama yang asyik antara anak dan orang tua, mereka saling kerja sama dan saling memberikan masukkan, dan melengkapi apa yang tidak bisa dilakukan bapak akan dikerjakan anak. Seperti kegiatan memanjat dan melihat atap rumah, genteng bocor atau genteng bergeser, yang menyebabkan kebocoran, maka dengan cara seperti ini menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Sementara istri dan anak Perempuan menyiapkan menu kesukaan keluarga, disantap Bersama sambil memperbaiki perabot rumah tangga yang dikerjakan. Namun bila kerusakan sudah tidak bisa diatasi secara mandiri, maka Solusi terakhir adalah memanggil profesional ahli yang bisa mengatasi keluhan perabot yang kita miliki.
Skill-skill sederhana biasanya kita dapatkan Ketika kita belajar di bangku sekolah, Di mana ada Pelajaran elektronika, bisa membongkar kipas angin yang rusak, bisa memperbaiki radio atau tape recorder, karena kita masih sekolah pernah mempelajari memperbaiki alat elektronika. Ini menjadi modal bisa mengatasi keluhan peralatan elektronik rumah tangga. Memperbaiki computer, laptop, telpon, handphone karena ada pelajaran yang pernah dipelajari di sekolah.