Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Love

Menemukan Cinta di Lokasi KKN

27 Mei 2024   09:58 Diperbarui: 27 Mei 2024   10:27 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta di Karanganyar. Dokpri. 

Menemukan Cinta di Lokasi KKN

oleh Muhammad Julijanto

Kuliah Kerja Nyata atau yang dikenal dengan KKN. Merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib dilakukan bagi mahasiswa program strata satu (S1). Mereka akan bermukim selama dua bulan, kini satu bulan penuh berada di lokasi KKN. Ada KKN Mandiri yang cara pelaksanaannya tergantung mahasiswa bersangkutan bersama kelompoknya. Mereka harus mengurus perizinan, melakukan lobby ke lembaga atau desa yang menjadi tujuan KKN. KKN Tematik dengan mengambil isu-isu tertentu, seperti lingkungan, pendidikan, keagamaan, moderasi beragama, tema pembangunan sumber daya manusia, dan lain-lain.

Namun ada juga KKN Reguler yang tata cara perizinan semuanya diurus oleh kampus, mahasiswa tinggal menunggu penempatan kelompoknya di desa lokasi KKN, bila sudah mengetahui di mana lokasinya yang ditentukan kampus, mahasiswa melakukan survei lokasi, serta mencari rumah atau pondokan yang akan menjadi Posko KKN, di mana kegiatan direncanakan dan dilaksanakan.

KKN benar-benar melatih kemampuan dan kompetensi mahasiswa bermasyarakat, mereka terjun langsung ke masyarakat, berkomunikasi, berkumpul, membaur dengan berbagai kegiatan masyarakat setempat. Memang di awal kedatangannya, terasa canggung bahkan masih ewuh pekewuh, setelah minggu pertama mereka penyesuaian diri dengan lingkungan baru, dengan tokoh-tokoh kunci di kampung tersebut mereka berkenalan, mereka berbagi informasi tentang dirinya mahasiswa dari berbagai daerah dengan berbagai latar belakang dengan masyarakat setempat yang mempunyai budaya, adat istiadat, dan kebiasaan warga yang menjadi pembelajaran yang menarik.

Mahasiswa ketika bertemu dengan siapa pun membuat catatan lapangan atau file note, di mana catatan lapangan merupakan semacam buku harian yang terus ditulis setiap saat tentang perkembangan dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial. Bila bertemu dengan tokoh kunci atau tokoh masyarakat yang mempunyai otoritas tinggi di masyarakat tersebut, akan banyak cerita dari masa lalu hingga perkembangan terbaru dari wilayah tersebut.

Menggali informasi yang mendalam dari tokoh menjadi cerita yang sangat menarik, mereka akan menanyakan asal-usul daerah, peristiwa-peristiwa bersejarah yang mempunyai nilai-nilai luhur. Mereka bisa mencatat  dalam agenda besar bahkan menggambar dengan peta yang mereka buat sendiri, sekali pun ada data monografi di balai desa, namun mahasiswa menggambar berdasarkan cek lapangan, observasi langsung dengan menyusuri jalan-jalan desa, jalan kecamatan, jalan kabupaten, jalan provinsi, hingga jalan nasional bila ada.

Peta wilayah yang dibuat berdasarkan observasi akan menarik, sesuai dengan tema apa yang akan diusung oleh mahasiswa KKN menyelenggarakan program kegiatannya. Contoh kasus mengatasi krisis air di desa, apa saja potensi sumber daya alam yang ada di daerah tersebut. adakah sumber mata air yang ada di desa. berapa aliran sungai yang membentang di desa tersebut. adakah cagar budaya yang ada di desa tersebut.

Tentu setiap sudut desa mempunyai potensi yang bisa dikembangkan, bahkan ada sentra industri yang sudah berkembang turun temurun secara tradisional dikembangkan, seperti pabrik batu bata dari tanah, pabrik genteng, pabrik makanan tradisional yang dikelola oleh keluarga secara turun-temurun hingga generasi ketiga dan lain sebagainya.

Bila mahasiswa KKN memilih pendekatan yang digunakan dalam terjun di lokasi KKN menggunakan pendekatan participation action research (PAR), maka mahasiswa bisa membaur dengan masyarakat, mereka menyatu dan bersama untuk menggali potensi desa dan sekaligus bersama-sama tokoh-tokoh desa mereka menemukan masalah yang akan dipecahkan secara bersama-sama. Bila mereka sudah bisa menyatu mereka menjadi bagian dari masyarakat, mereka bisa menemukan tokoh penggerak yang kelak akan menjadi vocal point yang melanjutkan program atau kegiatan yang sudah dirintis bersama. Sehingga program KKN tersebut berkelanjutan sustainable. Kebaikannya akan terus mengalir menjadi monumen prestasi yang mengesankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun