Setiap Butir Waktu Ramadhan Sangat Berarti
Oleh Muhammad Julijanto
Puji syukur atas segala nikmat yang detik ini kita rasakan, nikmat itu tunai langsung dan terasa kehadiran kita di sini. Apakah ada dari jamaah Kompasianer yang belum pernah merasakan nikmat Allah Swt?. Nikmat sejak kita lahir hingga detik ini ada yang sudah pernah menghitung, atau mengkonversi menjadi uang. Berapa dana yang dibutuhkan untuk bisa hidup hingga detik ini. Kalau ada yang sakit setiap kunjungan dokter umum minimal Rp 100.000,- kalau spesialis hitung sendiri inggih. Berapa nikmat yang sudah kita peroleh sampai usia 5 tahun, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70 tahun ke atas yang baca di sini. Kata indah yang pantas kita ucapkan hanya alhamdulillah. Bisa bertemu Ramadhan kembali. Ramadhan membuat hati happy. Semoga nikmat tersebut menambah berkah dan manfaat untuk mengisi sisa kehidupan kita. Aamiin
 Semuanya untuk manusia agar bersyukur atas nikmat Nya. "Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu." (QS. Ibrahim 14: Ayat 32).
 Salawat serta salam kita sanjungkan kepada kanjeng Nabi Muhammad Saw sang teladan agung, dengan ajarannya kita menjadi paham baik  dan buruk yang diatur dalam ajaran agama Islam, yang menuntut kita untuk selalu berakhlak yang mulia, semoga kita bisa meneladani akhlaknya hingga batas waktu yang ditentukanNya, aamiin.
Melalui artikel ini kita saling berwasiat iman dan takwa sebagai kunci sukses dunia dan akhirat. Takwa yang menyelamatkan kita dari kemaksiyatan dan perbuatan dosa. Ingat dosa ingat neraka, ingat surga berbuat amal sholeh selalu.
 Semoga semakin berkualitas kehidupan keagamaan kita dan amal sholeh, selalu kita tanam dan kembangkan, karena semua akan memetic buah kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan dalam kehidupan dunia. Semua amal akan kembali kepada pelakunya, so selalu ikhtiar dan berusaha di jalan yang benar yang mengantarkan pada kenikmatan sejati kelak di akhirat nanti.
MasalahÂ
Apa hikmah yang telah kita peroleh hikmah dalam perjalan hidup kita masing-masing?. Kita hidup semuanya ingin meraih kemuliaan, apakah ada di antara jamaah Kompasianer ini yang tidak ingin meraih kemuliaan hidup? Mari kita uraikan bersama bagaimana meraih kemuliaan hidup dalam pandangan Islam.
 Mari kita renungkan apa yang sudah kita perbuat untuk hari esok. Allah Swt berfirman dalam surat Al Hasr [59] ayat 18-20. "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan".
 Islam sangat memuliakan manusia