Pertama Kali Donor Darah
Oleh Muhammad Julijanto
Saat musim hujan tiba, mitigasi yang harus kita siapkan adalah, menjaga lingkungan agar tetap sehat, lestari dan indah. genangan-genangan air harus segera dihilangkan, bila ada sampah kaleng atau botol yang bisa terisi air hujan, agar dikeringkan, atau dibuang ke pendauran ulang, sehingga tidak menimbulkan bahaya. Karena ancaman penyakit demam berdarah di depan mata. Maka kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan dan rumah kita agar bebas nyamuk.
Musim hujan berdasarkan kebiasaan dan ilmu titen, bila mitigasi terhadap serangan nyamuk demam berdarah tidak diantisipasi sejak dini, adalah kebutuhan akan darah di UPT Donor Darah di berbagai daerah meningkat. Berikut cerita saya, pertama kali donor darah.
Ini cerita nostalgia di bangku SMA Assalam ketika pertama kali donor darah di Rumah Sakit Orthopedi Surakarta 30 Januari 1990 pukul 11.30 WIB.
Malam hari itu kira-kira jam 21.00 WIB hari Senin saya sedang belajar di kelas, waktu itu pelajaran untuk hari Selasa jadwalnya antara lain Shorof, Fisika, Matematika, Ekonomi, Keterampilan, Sejarah Nasional dan Dunia jumlah jamnya 10 jam pelajaran.
Semua pelajaran yang saya sebut di atas, sudah saya pelajari pada malam itu, kemudian waktu sedang belajar malam datanglah Ustaz Kusairi bersama teman sekolahnya dulu waktu masih sekolah di Pondok Al Mu'min Ngruki Surakarta ke kelas saya yaitu kelas 1D SMA Assalam. Saya menyangka Ustadz Kusairi bersama temannya akan memohon saya dan bersama teman-temannya saya se kelas untuk ikut perlombaan apa gitu, sebab Ustadz Kusairi tersebut membawa catatan daftar nama anak-anak kelas 1 di SMA Assalam.
Tak tahunya apa yang beliau mohon yaitu, beliau mengharap dengan sangat dan hormat, mengharap agar siswa-siswa yang termaktub dalam catatan daftar nama, agar bersedia untuk berdonor atau diambil darahnya. Yang termaksud termaktub di dalam catatan daftar nama tersebut diantaranya ada nama saya. Dan teman-teman saya yang lain yaitu seperti M Sofyan, Farid Arif Wibowo, Yanuar Walid, Faizun Ahmad, M Arif Al Hakim, Arifudin Zuhri dan ada yang lain lagi yang saya lupa namanya.
Anak-anak tersebut yang mempunyai golongan darah B, akan tetapi di antara anak-anak tersebut tidak semuanya mau, sebab ada yang badannya tidak enak dan ada yang terlalu kecil.
Kebetulan yang tidak sakit dan kelihatannya besar adalah termasuk saya, Sofyan dan Farid. Setelah itu tadi dibilangi Ustadz Kusairi untuk bersedia diambil darahnya atau donor darah. Â Keesokan harinya saya bertiga menunggu di penjagaan Pos Satpam pada pukul 07.00 pagi hari Selasa.