Oleh Muhammad Julijanto
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri dan Pimpinan Daerah Aisyiyah menyelenggarakan pengukuhan periode Muktamar 48 Tahun 2022 sampai 2027. Acara pengukuhan berlangsung di balai Muhammadiyah Wonogiri dihadiri berbagai unsur undangan dari tokoh masyarakat, forkompimda  dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Prof Dr HM Abdul Fatah Santoso M. Ag. sementara dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah hadir Bendahara umum Siti Kasiyati, S.Ag., M. Ag.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan ucapan selamat sekaligus doa, agar kepemimpinan periode Muktamar 48 Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Wonogiri dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan visi dan tujuan pembangunan di Wonogiri  yaitu maju mandiri dan sejahtera.
Wakil bupati juga menyampaikan peresmian Masjid At Tanwir Balai Muhammadiyah Wonogiri. Semoga dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sementara Tausiyah Kebangsaan yang disampaikan Prof Dr HM Abdul Fatah M.Ag. menjelaskan tentang disiplin organisasi dan mengingatkan kembali kepada para hadirin untuk mewujudkan apa yang sudah diputuskan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta dan 3 suku kata tersebut adalah Muhammadiyah Unggul Mandiri dan Berkemajuan.
Fatah juga mengingatkan kepada para kader Muhammadiyah untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya setelah mendapatkan pengukuhan baik di dalam struktur maupun di luar struktur tetap memberikan Pengabdian kepada masyarakat. Bagi yang mendapat Amanah dijalankan dengan sepenuh hati dalam rangka meraih ridho Allah Swt.
Prof Fattah Santoso juga mengingatkan kepada para hadirin, tentang "Mengapa kita memilih Muhammadiyah dalam berkiprah dan beramal? Kita berkiprah di Muhammadiyah adalah untuk meraih surga dan level yang tertinggi adalah dalam rangka Meraih Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga akan senantiasa memberikan inspirasi dan semangat untuk mewujudkan cita dan harapan yang mulia tersebut.
Relevan dalam menjalankan visi misi organisasi, maka Fattah mengutip firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 100. Dan ayat 95 yang terkait dengan Bagaimana pelaksanaan ibadah haji yang tidak boleh melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama dan formulasikan gagasan pemikirannya dengan satu kata yang mengandung makna dan ungkapan sebagai berikut AATII
Yaitu prinsip dalam menjalankan roda organisasi dengan singkatan AATII yang berarti A yang pertama adalah akhlak. Akhlak menjadi panduan di dalam berperilaku di tengah masyarakat A yang kedua adalah Amal. Warga Muhammadiyah senantiasa ber-Amal yang terbaik yang ketiga T yang berarti Taqwa. Takwa yang menjadi kunci dalam kesuksesan dunia dan akhirat. Keempat I, yang berarti Iman.Â
Dengan iman yang benar semata-mata mengharap rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala akan diberikan jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi. Kelima I adalah ilmu. Dengan penguasaan ilmu dan teknologi akan menjadi modal dalam kehidupan menghadapi dinamika yang terus berkembang. Di mana ilmu tidak hanya sekedar pengetahuan kognitif atau kecerdasan otak belaka, namun ilmu yang disertai dengan hikmah, sehingga akan memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.