Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Teror di Paris, Akun yang Memperjuangkan Kemanusiaan Ditutup oleh Facebook?

16 November 2015   19:42 Diperbarui: 23 November 2015   10:24 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Photo: The Free Thought Project."][/caption]

Freedom of expression sebenarnya cukup jelas definisinya. Kita bisa Googling dan mendapatkan definisinya dengan mudah. Lalu mengapa Facebook sering menutup akun yang memperjuangkan freedom of expression?

Setahun belakangan ini ramai diperbincangkan di Facebook, terutama oleh para admin dari FP dan Group yang ada di Facebook. Mereka mengeluh, karena akun mereka, FP dan Groups mereka ditutup oleh Facebook, padahal akun-akun teroris atau akun ISIS tetap dibiarkan oleh Facebook. Apa yang terjadi?

Mereka yang mengalami perlakuan aneh dari Facebook ini berdiskusi dan akhirnya mereka menyimpulkan, bahwa Facebook menggunakan "mesin" yang bekerja tidak akurat. Facebook menutup akun-akun mereka hanya berdasarkan laporan yang masuk. Semakin banyak laporan yang masuk, maka Facebook akan mengambil tindakan yang dimulai dari peringatan, lalu suspend hingga akhirnya ditutup selamanya. Tidak sedikit dari akun-akun itu yang dituduh secara sembrono, seperti dituduh menyebarkan nudity, meski sama sekali tak ada nudity. Para teroris ini memang pengecut. Mereka tak yakin bisa menang berdebat di forum Facebook, lalu mereka "membunuh" dengan cara pengecut.

Akun-akun ini memang sering mengkritik ajaran agama tertentu yang menurut mereka mengajarkan perbuatan kriminal, kebencian, kekerasan, dan pembunuhan. Namun justru para penganut agama tertentu ini malah menyebut akun-akun yang mengkritik ini penghujat dan pembenci agama mereka.

Salah satu yang sedang ramai dibicarakan adalah penutupan sebuah akun Facebook yang menyebut diri mereka Anonymous telah ditutup oleh Facebook beberapa saat sebelum serangan di Paris beberapa hari lalu. Akun ini sebenarnya akun yang sangat dibutuhkan oleh dunia, karena mereka bekerja mengamati akun-akun teroris internasional yang memanfaatkan Facebook untuk merekrut anggota ISIS di berbagai tempat di dunia, terutama di negeri-negeri maju. Silahkan baca beritanya di sini (klik di sini). Dan lihat juga yang ini.

Mereka juga keheranan, karena Facebook melakukan penutupan akun-akun milik mereka sudah sejak 2 tahun terakhir ini. Mereka keheranan karena mungkin sudah banyak yang mengeluh ke Facebook, namun mengapa belum ada perbaikan yang berarti.

Tulisan ini bermaksud menyarankan kepada Facebook untuk memperbaiki kerjanya dalam membersihkan akun-akun teroris dengan cara menentukan satu kelompok di sebuah wilayah (negara, misalnya) untuk bekerja melakukan review terhadap akun-akun yang ada. Facebook hanya akan melakukan tindakan berdasarkan riview yang diberikan kelompok ini. Lalu bagaimana menentukan kelompok ini? Mungkin melalui organisasi-organisasi yang sudah dikenal di wilayah itu, seperti organisasi yang memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, freedom of expressions, dan lain-lain. Mereka tak perlu dibayar oleh Facebook, karena banyak sekali dari mereka yang akun-akunnya ditutup telah bekerja bertahun-tahun memperjuangkan kemanusiaan melalui Facebook tanpa dibayar sepeser pun.

Semoga berguna.

 

M. Jojo Rahardjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun