Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Infiltrasi AI ke Pikiran Manusia?

8 Desember 2024   10:16 Diperbarui: 16 Desember 2024   09:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Kumparan.com

Buku berjudul "Memahami AI" ditulis oleh Agus Sudibyo dan diluncurkan oleh Wamen Komdigi, Nezar Patria beberapa hari lalu, 28 November lalu. Kebetulan beberapa hari terakhir ini Indonesia diramaikan oleh wacana AI. Tentu itu sebuah perkembangan bagus, karena Indonesia memang butuh lebih banyak diskusi soal AI. Kumparan menyelenggarakan acara berjudul "AI for Indonesia" yang di dalamnya ada diskusi dengan berbagai topik seputar AI. Kementerian Komdigi ikut terlibat dalam acara itu, begitu juga Indosat, Ooredoo, Lintasarta, dan beberapa perusahaan besar lain di bidang terkait dengan AI.

Kebanyakan diskusi berkisar pada pemanfaatan AI oleh masyarakat luas di Indonesia, dan bagaimana Indonesia bisa memperoleh benefit dari perkembangan AI, serta sekaligus juga menghadapi tantangan yang umum. Juga dibicarakan tentang infrastruktur AI yang peluangnya bisa dan sudah diambil oleh Indonesia.

Namun buku yang disebut di atas dan diskusi yang berlangsung beberapa hari lalu itu tidak membicarakan satu "tantangan" yang spesifik dari perkembangan AI yang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini, yaitu bagaimana AI mampu menginfiltrasi otak manusia (pikiran). Karena topik itu tidak dibicarakan, maka luput pula membicarakan ancaman media sosial (medsos) atau apps bagi kemanusiaan atau kesehatan mental. Padahal 2 tokoh AI, Tristan Harris & Aza Raskin dari The Center for Humane Technology menyebut AI dapat menginfiltrasi pikiran melalui medsos atau apps. Di medsos itu terjadi apa yang mereka sebut "first encounter" antara AI atau apps dengan pikiran manusia, kata mereka. Video mengenai diskusi yang mereka selenggarakan seputar itu tersebar luas di dunia dan dibicarakan banyak ahli. Sayangnya topik itu kurang dibicarakan di Indonesia.

Apa itu yang dimaksud dengan "infiltrasi pikiran oleh AI"? Seharusnya topik itu menarik untuk didiskusikan. Saya menulis beberapa artikel seputar itu di antaranya bisa disimak di links ini:

1. "Peringatan dari Masa Depan" (mengenai AI yang mampu menginfiltrasi pikiran manusia)
2. "Media Sosial, Sebuah Dilema Baru dalam Peradaban?" (ulasan lengkap seputar documentary berjudul "Social Dilemma")
3. "Skandal Duren Tiga dan Social Dilemma" (mengenai social media yang sebenarnya bisa merusak kesehatan mental dan mempengaruhi kehidupan sosial & politik)
4. "Nasib Pikiran Manusia di Era AI" (tentang arah revolusi pikiran manusia dan peran AI dalam revolusi itu).
5. "Medsos yang Dilengkapi AI atau AI yang Menyusup di Medsos?" (sejarah bagaimana AI menyusup melalui medsos)
6. Masih ada beberapa artikel lain yang berkaitan dengan topik itu yang bisa disimak di halaman Kompasiana saya: https://kompasiana.com/mjr

M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan vide seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun