Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Otak Menciut, karena Makin Jarang Digunakan di Era Digital?

28 Juli 2024   13:33 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:23 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: youtube.com/@Hominoids

Menurut riset, volume otak manusia semakin menciut sejak 3.000 tahun lalu dan akan terus menciut. Padahal manusia semakin pintar. Benarkah begitu?

Sebelumnya, yaitu sepanjang jutaan tahun evolusinya, otak manusia membesar hingga berhenti di 3.000 tahun lalu, yaitu saat manusia memulai aktivitas berpikir secara kolektif. Dulu, saat interaksi antar manusia masih minim, 1 individu harus memikirkan semua hal sendirian, misalnya memikirkan cara beternak, bertani, berkebun, membangun rumah, membuat pakaian, membuat berbagai macam alat, memasak, menangkap ikan, menangkap hewan, membawa barang dari satu tempat ke tempat lain, dan lain-lain (klik di sini utuk membaca salah satu riset mengenai itu).

Berkat berbagai temuan sains dan teknologi yang menyebar luas, maka tiap individu tinggal memanfaatkan berbagai temuan itu saja, tanpa harus memikirkannya terlebih dahulu. Akibatnya otak manusia semakin banyak beristirahat. Berbagai teknologi itu malah terus dikembangkan secara kolektif oleh mereka yang disebut ilmuwan. Orang awam atau orang biasa tidak perlu repot memikirkan sains & teknologi.

Di era digital, otak manusia malah semakin sering beristirahat. Contoh sederhana adalah sejak ditemukan kalkulator, lalu komputer, AI. Sekarang muncul berbagai summarizer tools untuk membaca artikel, buku, video, hingga email. Anda tidak perlu lagi menghapal banyak nomor telpon lagi sekarang atau berbagai alamat, bahkan Anda tidak perlu lagi menghapal rute jalan, karena ada digital map.

Untuk menghemat kerja otak Anda, tidak diperlukan lagi membaca 1 email yang berisi 1 halaman dengan berbagai susunan kata atau kalimat. Cukup gunakan summarizer tools untuk mendapatkan inti dari email itu yang isinya hanya 1 atau 2 paragraf pendek saja. Sehingga waktu Anda bisa digunakan untuk aktivitas yang lain.

Jika Anda seorang citizen scientist yang harus banyak sekali membaca berbagai perkembangan sains setiap hari, maka Anda tidak mungkin membaca semua artikel, buku, atau video setiap hari dalam jumlah yang sangat banyak. Anda pasti akan tertinggal jauh, sehingga Anda membutuhkan summarizer tools. Setidaknya untuk memilihkan yang mana yang harus Anda baca atau simak dengan mendalam.

Ada banyak summarizer tools yang bisa Anda gunakan seperti di daftar di bawah ini:

1. Jasper AI
2. HubSpot
3. Scalenut
4. Anyword AI
5. Frase
6. Hypotenuse AI
7. Quillbot
8. Scribbr

Meski demikian, jangan lupa Anda juga bisa meminta pada AI chatbot yang sering Anda gunakan untuk membuat summary dari apapun yang Anda mau, termasuk berbagai video di Youtube.

M. Jojo Rahardjo

Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun