Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jennifer Pan di Netflix, Sosok Sociopath dengan Penampian Tanpa Dosa

23 Juli 2024   17:56 Diperbarui: 26 Juli 2024   10:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Wallmart.com

Sociopath memiliki otak yang berbeda dengan orang normal. Banyak ahli yang mengatakan otak yang berbeda itu berarti fungsi otaknya kurang bekerja seperti orang normal, termasuk fungsi kognitifnya (kecerdasan).

Meski begitu sociopath mengira dirinya pintar dan tidak sedikit  dari sociopath yang mampu membuat kebanyakan orang di sekelilingnya mengira dirinya pintar.

Fungsi otak yang kurang berfungsi itu menjadi salah satu sebab yang membuat sociopath enteng saja melakukan kejahatan yang orang normal tidak akan berani atau mampu melakukannya. Orang normal mampu membayangkan atau memikirkan konsekwensi dari sebuah perbuatan jahat, sementara sociopath tidak mampu. Sociopath juga kurang atau bahkan tidak memiliki empathy. Itu sebabnya sociopath disebut mampu melakukan kekejaman yang mengerikan atau memiliki moral yang rusak. Itu sebabnya Jennifer mampu merencanakan pembunuhan orangtuanya hanya karena sebab "kecil" yang bagi orang normal tidak masuk akal.

Karena mereka kurang pintar, maka kejahatannya mudah terbongkar. Mereka tidak menyiapkannya dengan baik, dan kejahatannya ditutupi dengan cara yang buruk. Contohnya bisa dilihat pada kasus Sambo atau Mario Dandy, Jessica Wongso, dan lain-lain.

Banyak yang mengira Sambo, Mario, Jessica pintar. Padahal jika mereka pintar, maka kejahatan mereka tidak terungkap. Setelah mereka tertangkap, barulah terungkap pula aneka "kejahatan" lainnya yang pernah mereka lakukan sebelumnya.

Menurut beberapa survei, ternyata politisi banyak yang menyandang sociopathy. Sehingga tidak heran jika kita merasakan mereka sebagai toxic people, namun mereka memiliki posisi yang membuat mereka seperti orang yang mulia, pintar, hebat, bahkan penuh solusi. Padahal mereka hanya toxic people. Ada satu buku yang terkenal mengenai kaitan politisi dan sociopathy, yaitu berjudul "Why We Elect Narcissists & Sociopaths" yang ditulis oleh Bill Edy, 2019.

Penutup

Satu hal yang menarik dari kisah Jennifer Pan ini adalah saat Anda mengamati beberapa footage pemeriksaan polisi pada Jennifer. Jika Anda seorang awam dengan sains seputar sociopathy, maka Anda akan melihat seorang perempuan muda yang innocent. Anda juga akan menyalahkan orangtuanya yang terlalu keras menetapkan pencapaian yang tinggi pada anak perempuannya.

Jennifer baru berusia 24 tahun saat menjadi otak pembunuhan orangtuanya. Sebelumnya ia terbukti melakukan serentetan kebohongan selama bertahun-tahun, terutama pada orangtuanya. Sementara itu sains menemukan prefrontal cortex manusia baru terbentuk sempurna di usia sekitar 25 tahun. Sebagimana kita tahu prefrontal cortex adalah satu  bagian otak yang bertanggungjawab dalam menghasilkan pemikiran waras, bermoral, empathy, atau penuh pertimbangan.  

Apakah itu berarti Jennifer masih memiliki peluang menjadi orang baik? Apakah otak sociopath bisa diperbaiki?

M. Jojo Rahardjo

Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun