Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres Omon-omon

8 Januari 2024   15:28 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:21 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Tribun News 

(Soal data, big data, data colonialism, new authoritarianism)

Dalam debat capres kemarin semua capres berlomba membuat klaim memiliki data dan datanya paling valid.
Apakah penonton terpengaruh?

Sebagaimana yang sudah sering dikutip dari berbagai survei: pendukung satu capres nyaris tidak akan mengubah dukungannya, apapun yang terjadi di acara debat atau di luar acara debat.

Harari bahkan bilang gini di salah satu bukunya yang berjudul "The 21 Lessons of the 21st Century", bahwa "Referendums and elections are always about human feelings, not about human rationality". Pilihan politik atau dukungan pada capres selalu hanya seputar feeling yang gak ada pertimbangan rasionalnya.

Para capres cuma omon-omon doang di acara debat itu, jika mereka berpegang pada 2 paragraf di atas sebelum paragraf ini. Acara debat itu hanya sekedar seremoni atau ritual yang harus dilaksanakan agar Indonesia dianggap negeri demokratis.

=0=

Data di era AI tentu sangat penting, karena negara "besar" atau sebuah perusahaan cutting-edge tech sudah mulai beralih tidak lagi fokus mengeksploitasi sumber daya alam suatu negeri lain. Mereka sudah mengeksploitasi data yang bertebaran di mana-mana, misalnya dari medsos atau dari interaksi apapun yang menggunakan Internet.

Coba saja Anda periksa: berapa pertambahan data (dalam GB) yang tersimpan (muncul) setiap bulan di HP Anda. Kalikan itu dengan seluruh pengguna HP di Indonesia. Lalu hitung jumlah pengguna HP di seluruh dunia. Tidak heran data yang begitu besar itu diberi nama big data.

Salah satu pemanfaatan big data sudah kita rasakan sejak akhir November tahun 2022 lalu, yaitu saat ChatGPT pertama kali diluncurkan. Itu hanya awal, namun AI Chatbot semacam itu sudah banyak menawarkan berbagai informasi uptodate hingga detik ini, misalnya Microsoft Bing Chat. Anda nyaris bisa mendapatkan informasi apa saja dari chatbot seperti itu.

Namun yang sekarang dikuatirkan oleh para ahli adalah perusahaan cutting-edge tech itu juga mengumpulkan data dari semua pengguna Internet di seluruh dunia, terutama data soal perilaku, atau kecenderungan Anda. Data itu diolah untuk membentuk algorithm yang membuat Anda tidak lagi memiliki free will. Semua medsos melakukan ini.

Misalnya jika Anda seorang lelaki berusia 60 tahun yang menyukai berbagai informasi mengenai teknologi baru atau sains baru, maka medsos apapun yang Anda buka, maka isi yang akan terpampang mencerminkan profile Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun