Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Citizen Scientist

M. Jojo Rahardjo is a prolific writer and the founder of Mindset Emas, a neuroscience-based mental health initiative. Since 2015, he has produced hundreds of articles, videos, and infographics, driven by a deep interest in technology, science, and the human mind. More info: https://linkedin.com/in/m-jojo-rahardjo Check out my services in Fiverr: https://www.fiverr.com/s/99qp8PY

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Emotional Intelligence di Indonesia Nampaknya Turun dari Langit?

28 Mei 2023   09:27 Diperbarui: 28 Mei 2023   09:33 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://danielgoleman.info


Tahun 1995 Daniel Goleman menerbitkan buku berjudul "Emotional Intelligence". Sejak itu ada ribuan riset sains dan tulisan ilmiah seputar topik itu. Buku itu menjadi The New York Times bestseller.


Emotional intelligence yang ditulis Goleman yang psychologist ini jelas sekali dalam beberapa bukunya terinspirasi dari praktik meditasi dari dunia timur. Goleman memang sejak muda sekali terlibat dalam beberapa penelitian yang mencari kaitan meditasi dengan menurunnya tingkat stres. Buku pertamanya saat ia masih muda berjudul "The Meditative Mind".


Karya Goleman lain yang terkenal adalah sebuah artikel berjudul "What Makes a Leader" di Harvard Business Review tahun 1996. Artikel ini hingga hari ini masih terus dibahas, karena membahas cara ilmiah untuk memaksimalkan potensi positif yang sudah dimiliki setiap orang, tentu yang berkaitan dengan leaderships.


Pengaruh Daniel Goleman menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Sayangnya di Indonesia emotional intelligence menjadi populer setelah diganduli kata spiritual yang punya konotasi turun dari langit. Emotional intelligence ini menjadi berbumbu mistis, padahal karya Goleman ini sepenuhnya evidence-based atau scientific, bukan mumbo jumbo.


Anehnya emotional intelligence yang khas Indonesia ini tetap saja bisa populer, malah bisa mengeruk uang yang tidak sedikit dari seminar, buku, atau program yang ditawarkannya selama beberapa dekade.


Indonesia memang ajaib!

M. Jojo Rahardjo

Menulis ratusan artikel & video seputar neuroscience sejak 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun