Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Potensi Positif dari ChatGPT dan AI yang Masih Embrio

27 Februari 2023   16:28 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:45 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ChatGPT dari OpenAI.|Kompas.com/Wahyunanda Kusuma

ChatGPT dibuat dengan basis AI. Meski demikian ChatGPT belum AGI (Artificial General Intelligence), tapi masih Narrow AI (untuk kegunaan yang sangat spesifik). ChatGPT adalah AI Language Model yang sebenarnya belum bisa berpikir seperti manusia, namun seolah bisa berpikir. 

ChatGPT hanya menebak kata berikutnya setelah satu kata diberikan kepada ChatGPT berdasarkan sejumlah data yang sangat besar yang sudah di-input kepadanya sebelumnya. Itu sebabnya nama GPT disandang oleh ChatGPT, yaitu Generated Pre-Trained Transformer (GPT).

ChatGPT karena beberapa alasan tertentu, dibuat tidak bisa mengakses langsung Internet, sehingga ChatGPT tidak bisa memperbaharui sendiri data yang sudah dimilikinya. Data yang dimiliki ChatGPT terbatas hingga tahun 2021 saja.

Jadi tidak usah mengajak berdebat ChatGPT ya, sebagaimana screenshot yang terlihat sering beredar di berbagai medsos. Bahkan ada yang mengajak ChatGPT berdebat soal agama. Tentu saja itu terlihat menyedihkan.

Perlakukan ChatGPT seperti memperlakukan Google sebagai search engine, meski ChatGPT tidak akan memberikan link seperti Google, kecuali Anda memintanya secara khusus, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini. Dan ingat, links yang diberikan oleh ChatGPT terbatas hingga tahun 2021 saja.

Gambar: M. Jojo Rahardjo
Gambar: M. Jojo Rahardjo
Tentu saja ChatGPT memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Google. Anda bisa mendapatkan inspirasi (sebagai misal) dengan meminta ChatGPT menulis untuk Anda 3 paragraf tentang Neuralink, sebuah produk yang katanya sebuah interface antara otak dan komputer yang sedang dikembangkan oleh Elon Musk. 

Kali ini saya meminta ChatGPT menggunakan bahasa Indonesia untuk menulis jawabannya sebagai terlihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar: M. Jojo Rahardjo
Gambar: M. Jojo Rahardjo
Dari 3 paragraf yang diberikan oleh ChatGPT itu saya mendapatkan inspirasi dari mana saya harus menggali informasi yang lebih dalam. Misalnya meminta links seputar Neuralink agar saya bisa membaca lebih banyak seputar informasi itu. 

Hasil dari membaca atau riset kecil itu yang akan saya gunakan untuk menulis artikel seperti artikel yang sedang Anda baca ini.

Sebelum menggunakan ChatGPT, saya juga sudah memanfaatkan AI untuk menulis artikel. Sebelumnya saya menggunakan CopyAI yang bisa membantu saya dalam menulis artikel seperti saya memanfaatkan ChatGPT.

Jadi intinya adalah manfaatkan ChatGPT untuk memperdalam pengetahuan atau skill Anda di bidang-bidang tertentu. Misalnya seperti yang sering saya lakukan: mencari kuliah penting dari berbagai pakar atau profesor dari berbagai universitas ternama di dunia.

Jika Anda mengamati ratusan artikel yang sudah saya tulis sejak tahun 2015, Anda bisa melihat semua artikel tentang neuroscience ditulis berdasarkan riset yang cukup mendalam dengan memanfaatkan Google sebagai search engine.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun