Turki dilanda gempa besar. Lalu orang Indonesia ngapain? Berdoa untuk Turki, berdoa untuk Indonesia, ngumpulin donasi untuk korban, lalu setelah itu lupa semuanya.
Padahal di Indonesia ada banyak wilayah yang berpotensi terkena gempa besar. Misalnya Jawa Barat, karena ada Sunda Megathrust, gempa yang dihasilkan bisa lebih dari 8 SR. Bahkan ada ahli yang menyebut bisa hampir 9 SR. Soal ini bahkan diperingatkan juga oleh Kepala BMKG, Dwikorita.
Padahal juga sudah berkali-kali berbagai wilayah di Indonesia dilanda gempa besar. Tapi hingga kini gak terlihat ada upaya mitigasi di sekolah-sekolah dasar dan menengah, sebagaimana dilakukan negeri-negeri yang juga menyimpan potensi terkena gempa besar, seperti New Zealand, Jepang, dll.
Mitigasi bencana gempa di sekolah itu penting, untuk menghasilkan lebih banyak aktivitis bencana di tengah masyarakat. Jadi kita gak tergantung pada aktivitis bencana yang sekarang ada. Kita butuh kreativitas baru, butuh inovasi, butuh tenaga yang segar yang tidak kenal konsep dalam melihat bencana yang sudah berkembang di BNPB atau di kementerian selama ini.
Sepanjang tahun 2016-2018 saya aktif terlibat dalam sebuah LSM kebencanaan. Belasan artikel telah saya tulis seputar bencana gempa & tsunami. Bahkan beberapa artikel yang saya tulis memperingatkan tentang ancaman gempa di Sulawesi Tengah. Beberapa artikel itu saya tulis sebelum gempa besar & tsunami melanda Sulteng di akhir bulan September 2018. Artikel yang saya tulis itu tentu saja berdasar pada perhitungan yang dibuat oleh para ahli geologi.
Dua tahun bergerak di kebencanaan, bahkan berusaha membuat peringatan tentang adanya bahaya gempa besar di Sulteng membuat saya berpikir: ada yang salah dengan negeri ini.
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H