Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stockholm Syndrome & Bu Putri

16 Agustus 2022   16:56 Diperbarui: 19 Agustus 2022   15:49 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.quora.com/

Stockholm Syndrome: Feelings of trust or affection felt in many cases of kidnapping or hostage-taking by a victim toward a captor.

Istilah Stockholm Syndrome pertama kali digunakan di tahun 1973 saat ada 4 orang yang disandera oleh para perampok bank di Stockholm, Swedia. Para sandera ini menolak memberikan kesaksian yang memberatkan para penyanderanya di pengadilan. Mereka malah membela para perampok atau penyanderanya itu.

Para ahli menyebut itu terjadi karena coping mechanism. Itu cara para sandera "berdamai" dengan situasi stres atau atau situasi yang mengancam mereka (baca referensi di sini).

Stockholm syndrome bisa ditemukan terjadi pada korban-korban seperti berikut: sexual abuse, human trafficking, extremism, terrorism, economic oppression, financial repression, political repression and religious persecution.

Sebagaimana sudah saya tulis dalam artikel sebelumnya, Sambo terindentifikasi memiliki ciri Dark Triad Personality. Dengan demikian Putri, istri Sambo bisa saja menyandang Stockholm Syndrome (baca artikel sebelumnya di sini).

M. Jojo Rahardjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun