Istilah Stockholm Syndrome pertama kali digunakan di tahun 1973 saat ada 4 orang yang disandera oleh para perampok bank di Stockholm, Swedia. Para sandera ini menolak memberikan kesaksian yang memberatkan para penyanderanya di pengadilan. Mereka malah membela para perampok atau penyanderanya itu.
Para ahli menyebut itu terjadi karena coping mechanism. Itu cara para sandera "berdamai" dengan situasi stres atau atau situasi yang mengancam mereka (baca referensi di sini).
Stockholm syndrome bisa ditemukan terjadi pada korban-korban seperti berikut: sexual abuse, human trafficking, extremism, terrorism, economic oppression, financial repression, political repression and religious persecution.
Sebagaimana sudah saya tulis dalam artikel sebelumnya, Sambo terindentifikasi memiliki ciri Dark Triad Personality. Dengan demikian Putri, istri Sambo bisa saja menyandang Stockholm Syndrome (baca artikel sebelumnya di sini).
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H