Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Ada Centenarians di Cianjur?

15 Juli 2022   08:17 Diperbarui: 15 Juli 2022   16:33 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Centenarians dalam buku The Blue Zones mengkonsumsi apa yang mereka tanam sendiri atau apa yang tumbuh di sekitar mereka. The Blue Zones memang merupakan wilayah yang bisa disebut terpencil, meski beberapa wilayahnya sekarang sudah menjadi kawasan wisata yang ramai setelah banyak diberitakan oleh berbagai media dunia.

Mereka hidup sederhana, sehingga mereka cukup mengkonsumsi apa yang ada di sekitarnya, namun itu membuat mereka tidak mengkonsumsi makanan yang sudah diolah dengan rumit secara modern, yang sangat mungkin melibatkan bahan pengawet makanan.

Kebanyakan dari makanan mereka adalah biji-bijian, ikan, dan sedikit daging ternak (seminggu sekali), dan sayur serta buah.

Jika ingin meniru apa yang mereka makan, kita bisa mempelajari Mediteranian Diet yang sekarang sudah populer bagi mereka yang ingin selalu sehat atau yang sedang menderita penyakit tertentu. Namun dalam Mediteranian Diet ada tambahan, yaitu olive oil atau minyak zaitun yang memang sudah sejak ribuan tahun dikonsumsi masyarakat di wilayah Mediterania. Minyak zaitun ini memang sudah banyak penelitiannya dan disebut memberi khasiat kesehatan. Pengganti minyak zaitun yang juga berkhasiat bagi kesehatan adalah minyak wijen atau sesame oil yang biasa dikonsumsi di wilayah Asia.

2. Tubuh mereka selalu bergerak setiap hari

Kehidupan di pedesaan tentu sederhana, tanpa alat-alat transportasi bermesin, sehingga mereka harus mengandalkan tenaga yang mereka miliki. Pekerjaan sehari-hari mereka seperti bertani atau beternak, atau lainnya juga tidak menggunakan alat-alat modern bermesin. Semua membutuhkan tenaga mereka sendiri. Tidak heran centenarian tertentu, seperti di Sardinia, Italia mampu mendaki & menuruni bukit berjam-jam setiap hari untuk membawa ternak mereka merumput padahal usia mereka sudah lewat dari 100 tahun lebih.

3. Mereka selalu sehat wal afiat & mandiri hingga hari terakhir hidup mereka

Banyak orang yang beranggapan bahwa usia tidak perlu panjang, yang penting memiliki hidup yang berkualitas. Barangkali ini keinginan yang muncul karena kekuatiran menjadi beban bagi keluarga atau orang di sekitar saat usia tua dan dalam kondisi sakit-sakitan bertahun-tahun.

Centenarians tidak mengalami itu. Mereka tetap hidup sehat hingga ajal menjemput mereka, sehingga mereka tetap mandiri, tanpa dibantu oleh keluarga atau orang sekitar. Bahkan centenarians ini disebut tidak mengalami dimentia atau terkena alzheimer, yaitu penyakit yang berkaitan dengan menurunnya fungsi otak.

4. Mereka selalu dikelilingi oleh keluarga atau orang-orang dekat

Kehidupan di desa tentu membuat para centeranians ini saling bergantung dengan orang lain. Itu juga artinya interaksi antar mereka lebih sering terjadi. Tidak ada centenarian yang sendiri atau kesepian di rumahnya. Mereka saling menjaga atau saling memperhatikan kebutuhan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun