Komunitas Membangun Positivity hari ini, Sabtu 11 Desember 2021 mendapat 6 eksemplar buku berjudul "Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh 2021" yang dikirimkan oleh Menkominfo & Kepala Staf Kepresidenan.
Kami ucapkan terima kasih.
Dari daftar isi dan membuka halaman demi halaman, kami melihat buku ini didominasi oleh topik ekonomi. Tanpa ekonomi yang kuat, tentu pemerintah sulit untuk menyediakan layanan kesehatan yang baik saat ratusan ribu orang jatuh sakit terpapar COVID-19 dalam waktu yang sama. Saat kritis seperti itu kita semua membutuhkan rumah sakit atau health system yang mumpuni di seantero negeri. Itulah salah satu poin utama yang ingin disampaikan buku ini.
Bagian-bagian lain dari buku ini banyak mengenai kisah sukses pemerintah dengan berbagai strateginya dalam menghadapi pandemi sepanjang hampir 2 tahun terakhir ini. Dari kata pengantar ("Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh)" yang ditulis oleh Moeldoko dan tulisan penutup ("Tetap Tangguh Tetap Tumbuh") yang ditulis oleh Johnny G. Plate, buku ini memang dimaksudkan untuk menggambarkan upaya dan hasil yang telah diperoleh pemerintah dalam 2 tahun terakhir menghadapi pandemi. Tentu juga ditambah dengan rencana dan mimpi pemerintah di tahun-tahun mendatang meski pemerintah masih sibuk menghadapi pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir.
Ada bagian lain dari buku ini yang menonjol atau menarik meski cuma beberapa halaman, yaitu soal green economy. Walaupun pemerintah masih terengah-engah menghalau pandemi, namun ternyata sudah bersiap pula menuju green economy. Tentu itu sebuah langkah yang niscaya, karena sebagaimana kita tahu energi (utamanya listrik) yang dihasilkan dari renewable sources sudah bisa lebih murah daripada fossil sources energy. Apa kata negeri lain jika kita tidak segera memproduksi green energy, saat matahari begitu berlimpah di Indonesia, demikian juga angin, air, panas bumi, dll. Tentu alasan utama lainnya adalah kita sudah harus berpartisipasi menyelamatkan Bumi ini dari global warming atau climate change.
Buku ini terdiri dari 150 halaman, namun tak ada soal cara sains dalam melawan virus dengan cara yang alami. Tak ada bab atau informasi mengenai bagaimana cara sains dalam menghasilkan daya tahan tubuh yang kuat, namun bukan dengan obat-obatan yang kimiawi.
Cukup aneh sebenarnya, jika topik sains itu luput di buku ini.
Padahal kita tahu ada orang-orang yang tidak memiliki gejala apapun saat terluar COVID-19, atau ada orang yang cepat sekali kembali pulih setelah terkena COVID-19. Tentu saja itu karena memiliki daya tahan tubuh yang baik. Sains sebenarnya telah menyediakan cara untuk memiliki daya tahan tubuh yang baik. Dan itu bukan cara yang mahal atau sulit. Sayang sekali memang, karena itu seharusnya menjadi program nasional yang bisa menghemat banyak sekali anggaran negara.
Gara-gara buku ini, sekali lagi kami dari Komunitas Membangun Positivity mengatakan: nampaknya dunia sains membutuhkan marketer yang piawai dalam mempromosikan temuan penting yang sudah dihasilkannya sejak lama, yaitu virus mudah dilawan dengan daya tahan tubuh yang kuat dan cara itu adalah cara yang murah.
Buku ini tentu sebuah pertanda baik, bahwa kerja dan prestasi pemerintah mesti dikomunikasikan kepada masyarakat dengan berbagai cara. Akan lebih baik lagi, jika isi buku ini juga bisa diakses secara online, agar lebih banyak lagi yang bisa mengetahui hal di atas.
Salam sehat,
Komunitas Membangun Positivity