Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menangkal Terorisme dengan Neuroscience?

19 Maret 2019   15:24 Diperbarui: 19 Maret 2019   22:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama teroris jelas menanamkan kecemasan, ketakutan, atau memberikan negativity pada anggotanya. Umat yang berbeda dengan anggota agama teroris disebut berbahaya dan selalu mengancam. Tuhan bahkan akan menjebloskan anggota agama teroris ke dalam neraka jika mereka tak beraksi memusnahkan atau mengalahkan umat yang berbeda dengan mereka. Setiap hari mereka mendengarkan, melihat atau membaca hal-hal yang negatif yang diberikan oleh pemuka agamanya.

Tentu situasi itu memicu keluarnya hormon cortisol dalam otak anggota agama teroris. Jika otak mereka terlalu lama terendam hormon cortisol, maka anggota agama teroris siap melakukan aksi brutal bagi kemanusiaan. Kita sudah lihat itu berkali-kali di berbagai belahan dunia.

Menjadi tugas kita semua untuk mengeliminasi situasi yang memicu keluarnya hormon cortisol secara berlebih di otak. Kita harus aktif secara bersama mencegah mereka yang suka berteriak menyebar ajakan untuk masuk ke dalam agama teroris.

***


Neuroscience sekarang sudah populer di berbagai negeri maju. Mereka masuk ke dalam urutan teratas dari daftar World Happiness Report yang diterbitkan oleh PBB setiap tahun.

Indonesia masih jauh dari semua itu. Neuroscience harus dipopulerkan di Indonesia agar semua tahu cara mudah untuk mendapatkan positivity. Jika tidak kita hanya akan menjadi negeri penghasil teroris.

M. Jojo Rahardjo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun