Apakah para caleg milenial ini memanfaatkan apa yang telah dicapai oleh neuroscience? Saya ragu, karena belum banyak buku mengenai "positivity" ditulis dalam bahasa Indonesia. Beberapa yang ada masih ditulis dengan bahasa yang akademis. Begitu juga belum banyak artikel mengenai ini ditulis di Indonesia. Padahal cara untuk memperoleh positivity berdasarkan apa yang diberikan neuroscience amat mudah atau praktis (lihat Facebook Fanpage saya mengenai ini).
Mengapa laporan itu begitu penting? Laporan ini dibuat oleh para ahli neuroscience atau positivity, seperti John F. Helliwell, Â Richard Layard, Jeffrey D. Sachs, Haifang Huang, Â Shun Wang dan lain-lain. Laporan ini adalah cara baru untuk mengukur kemajuan sebuah negeri. Setidaknya ada 6 indikator yg diukur oleh PBB dalam "World Happiness Report" ini:
1. GDP per capita
2. Social Support
3. Healthy life expectancy
4. Freedom to make life choices
5. Generousity
6. Perceptions of corruption
Dalam laporan PBB ini GDP per capita diletakkan paling atas, karena ekonomi tentu akan mempengaruhi banyak indikator lain dalam kehidupan sehari-hari sebuah negeri. Semoga infrastuktur yg dibangun Jokowi menaikkan angka GDP per capita.
Kita kemarin sudah melihat pencapaian atlit-atlit kita di Asian Games. Besar kemungkinan pencapaian itu berhubungan dengan fasilitas atau infrastruktur yang sudah disediakan oleh mereka yang punya dedikasi besar pada negeri ini. Pencapaian para atlit ini memang patut dipuji, bahkan penyelenggaraan even besar ini banyak dipuji oleh dunia. Pencapaian ini menunjukkan indikator social support yang mulai terbangun.