Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenai Flow dalam Positive Psychology

27 November 2015   06:38 Diperbarui: 17 April 2020   12:10 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Positive psychology meneliti berbagai aktivitas yang dapat membuat orang memiliki positivity (kebahagiaan). Martin Seligman mengemukakan 5 elemen positivity (disebut PERMA) yang bisa dikejar untuk mendapatkan positivity. Salah satu elemen itu adalah Engagement. Mihály Csíkszentmihályi, pakar positive psychology menyebut Engagement bisa menghasilkan sebuah kondisi yang dinamakan Flow.

Flow adalah kondisi di mana seseorang sangat hanyut dalam sebuah aktivitas sehingga seakan tidak ada hal lain yang bisa mengganggu perhatiannya. Pengalaman tersebut sekaligus terasa sangat menyenangkan untuk tetap dilakukan, sehingga seseorang akan tetap melakukannya walaupun tantangannya besar atau berat dan memakan waktu lama.

Flow menghasilkan sensasi yang dirasakan ketika anda melakukan suatu aktivitas dengan keterlibatan total dan konsentrasi penuh. Seolah kita merasa bisa mengendalikan segala tindakan, menguasai nasib kita sendiri, sekaligus merasakan kegembiraan dan dalamnya sebuah kenikmatan. Hal ini dapat terjadi selama aktivitas berlangsung, baik aktivitas mental maupun aktivitas fisik. Aktivitas yang dilakukan ini menimbulkan rasa menantang dan tidak membosankan serta menimbulkan perasaan "time is flying".

Mihály Csíkszentmihályi dan Martin Seligman merupakan tokoh yang memperkenalkan konsep Flow dalam psikologi positif. Mereka meneliti Flow setelah muncul ketertarikan pada pekerjaan seniman khususnya pelukis yang sering “hanyut” dalam pekerjaannya hingga mengabaikan kebutuhan dasarnya sendiri seperti, makan, minum dan tidur.

Kepribadian autotelic dianggap lebih mampu untuk mencapai Flow. Autotelic berasal dari kata auto berarti self dan teleos berarti tujuan. Hipotesis Mihaly Csikszentmihalyi menyebutkan bahwa orang dengan kepribadian tersebut mungkin lebih sering atau lebih mampu mencapai Flow daripada orang kebanyakan. Mereka yang autotelic memiliki rasa ingin tahu dan ketekunan yang besar dalam melakukan sebuah aktivitas. Hasilnya tentu prestasi yang tidak biasa.

Para peneliti tertarik pada Flow, karena penting untuk bisa diterapkan terutama pada tempat-tempat seperti sekolah dan lingkungan kerja. Konsep ini bukan baru, karena Buddhisme dan Taoisme sudah mempraktekkannya selama ribuan tahun. Selain itu, teks-teks Hindu pada Advaita filsafat seperti Ashtavakra Gita dan Yoga Pengetahuan seperti Bhagavad Gita juga mengajarkan untuk mendapatkan kondisi yang sama seperti Flow.

Csíkszentmihályi juga menjelaskan bahwa Flow bisa terjadi ketika individu dihadapkan dengan tugas yang memiliki kejelasan tujuan dan membutuhkan respon spesifik. Flow terjadi ketika keterampilan sangat berperan dalam menghadapi tantangan. Flow terjadi dalam sebuah aktivitas yang berkatian dengan soal mempelajari keterampilan baru atau soal meningkatkan tantangan. Saat Flow terjadi, anda akan meningkatkan tantangan. Saat tantangan semakin besar, anda “dipaksa” untuk mempelajari keterampilan baru. Demikian seterusnya.

Kondisi Flow juga didefinisikan sebagai keadaan di mana tantangan dan keterampilan mempunyai keseimbangan. Karena dikaitkan dengan prestasi dan kepuasan kerja, maka kondisi Flow memainkan peran yang sangat penting di lingkungan kerja. Flow juga bermanfaat untuk membantu seseorang mencapai suatu tujuan (misalnya memenangkan permainan atau kejuaraan olah raga) atau meningkatkan keterampilan (misalnya menjadi atlet atau pemain sepak bola yang lebih baik).

M Jojo Rahardjo

Tulisan M. Jojo Rahardjo tentang positivity dan positive psychology bisa dibaca juga di portal perpustakaan digital "Inspirasi" dan di Facebook Fan Page "Membangun Positivity".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun