Mohon tunggu...
Muliawan Johor
Muliawan Johor Mohon Tunggu... wiraswasta -

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gedung Merdeka Bandung Direnovasi pada 1926?

16 Maret 2015   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjelang perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika terdapat keterangan yang cukup mengganggu tentang sejarah Gedung Merdeka tempat berlangsungnya konferensi tersebut.

Di http://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Merdeka tertulis: "Bangunan ini dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya adalah Guru Besar pada Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandoeng - yang kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung - ITB), dua arsitek Belanda yang terkenal pada masa itu"

Dalam http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=80&lang=id, situs resmi Dinas Pariwisata Jabar tertulis: "Gedung direnovasi tahun 1920 dan 1928 sehingga menjadi bentuknya seperti sekarang ini yang memberikan kesan megah, langka dan unik. Renovasi dipimpin oleh arsitek Belanda Van Gallen Last dan CP. Wolff Schromaker (guru besar ITB), dengan gaya arsitektur Modernism dengan sentuhan ArtDeco dan bagian depannya memiliki pilar-pilar penunjang struktur yang besar. Tahun 1929 gedung ini dibangun kembali, terdiri atas dua bangunan yang disebut Gedung Schowberg dan Sociteit Concordia."

Saya belum dapat mengakses sumber informasi kedua situs ini. Situs Asianafrican-museum sudah hilang. Tripwolf dot com tidak menyebutkan sumber aslinya, malah menambahkan Aalbers ikut serta pada 1926. Sekarang situs ini tidak dapat diakses. Indonesia Handbook volume 3 belum saya baca.

Keterangan dari kedua situs "terpercaya" ini menjadi acuan bagi puluhan atau mungkin ratusan situs di internet tentang "Gedung Merdeka", tanpa verifikasi mengenai kebenarannya. Dalam berbagai literatur, istilah "Art Deco" baru dipopulerkan oleh arsitek Le Corbusier pada 1925. Gaya ini kemudian "melanda" Bandung pada tahun 1930an. Dalam waktu singkat, apakah mungkin Van Galen dan C.P. Wolff Schoemaker segera menerapkan gaya ini untuk rancangan mereka pada renovasi bangunan pada 1920, 1926, 1928 dan 1929? Benarkah mereka yang disebut itu mengerjakan renovasi?

PARA ARSITEK
Walaupun dengan sedikit informasi, mari kita telisik siapa saja yang disebutkan berhubungan dengan renovasi ini. Van Galen adalah nama yang tidak dikenal bagi dunia arsitektur karena belum diperoleh keterangan yang menghubungkan nama ini dengan desain arsitektur, selain Gedung Merdeka. Dari berbagai sumber, ada 2 nama "van Galen" yang berhubungan dengan Bandung yaitu. H. van Galen Last, seorang insinyur kelas 1, insinyur kepala di SS (kereta api) di Bandung, dan anggota Gemeenteraad Soerabaia. Selanjutnya adalah G. van Galen Last, komandan Pemadam Kebakaran di Bandung. Tidak ada keterangan juga mengenai hubungan nama-nama ini dengan Technische Hogeschool Bandoeng, baik sebagai staf apalagi profesor. Atau adakah van Galen Last yang lain? (Sumber: koran dan buku telepon Bandung 1936)

Adapun nama Charles Prosper Wolff Schoemaker adalah salah satu dari 3 arsitek top di Nederlands Indie, bersama Albert Aalbers dan Henri Maclaine Pont. Lahir 25 Juli 1882 di Banyu Biru, Jawa Tengah dan dibesarkan di Roermond, Belanda. Memulai kerjanya di KNIL sebagai perwira Genie (zeni), pernah menjadi direktur PU di kotapraja Batavia dan mendirikan biro arsitektur sendiri di Bandung. Pada 1917, dia belajar di Amerika di mana ia bertemu dengan Frank Lloyd Wright. Dia menjadi guru besar di Technische Hogeschool pada 1922. Murid dan sahabatnya yang terkenal adalah Ir. Soekarno yang sering menjadi asisten dalam pekerjaan. Selain seorang arsitek, dia juga seorang pelukis dan pematung yang handal. Ada hal menarik dalam kehidupan pribadinya yang jarang dibahas. De Indische Courant 22 Juni 1938 memberitakan bahwa di pergi naik haji ke Mekkah dengan nama Kemal. Meninggal di Bandung 22 Mei 1949 dan dikuburkan di pekuburan Pandu. Belum ada keterangan apakah dia pernah bekerja sama dengan van Galen. Demikian juga belum diperoleh keterangan dia pernah bertemu dengan Le Corbusier atau menyebut karyanya sendiri sebagai Art Deco. Cuma ada keterangan (di wikipedia juga) bahwa dia pertama kali bekerja sebagai arsitek di biro AIA milik Aalbers. Akan tetapi hal ini sepertinya mustahil karena Aalbers jauh lebih muda dan baru ke Nederlands-Indie pada 1928. (Sumber: nai dan koran).

Albert Frederik Aalbers lahir pada 13 Desember 1897 di Rotterdam, Belanda. Bersekolah di Akademi Arsitektur Rotterdam. Bersama saudaranya pada 1923 mendirikan biro arsitek sendiri di Rotterdam. Karya-karyanya banyak dipengaruhi oleh gaya Frank Lloyd Wright. Setelah bangkrut, 1928 dia menyusul saudaranya bermigrasi ke Nederlands Indie yang memberi prospek cerah karena sedang merencanakan membangun ibukota baru. 1930 pindah ke Bandoeng dan kemudian bersama temannya mendirikan biro arsitek "Aalbers en de Waal". Setelah ditahan di kamp interniran Jepang, dia pindah ke Belanda pada 1946 dan berharap kembali ke Bandoeng. Harapan yang tidak pernah terwujud akibat situasi politik. Meninggal di Rotterdam, 1961. (Sumber: A.F. Aalbers, bibliografieen en oeuvrelijsten, oleh Segaar-Howeler dan Boersma)

Frank Lloyd Wright, arsitek Amerika yang mempengaruhi kedua arsitek top Belanda ini, lahir 8 Juni 1867 di Richland Center, Wisconsin dan meninggal 9 April 1959 di Phoenix, Arizona. Karya-karyanya masih dilestarikan hingga sekarang seperti Falling Water, Taliesin, Taliesin West, The Rookery dll. (Sumber: Frank Lloyd Wright Foundation)

INFORMASI PEMBANDING

Nederlands Architectuurinstituut dalam keterangan mengenai Gedung Merdeka mencatat: "Sociëteit Concordia didirikan pada 1895. Pada 1921, Bangunan ini direnovasi oleh arsitek Wolff Schoemaker (lihat Buitenweg, pp. 46-50). Pada 1940, Bangunan ini kembali direnovasi dan diperluas oleh arsitek Aalbers. Transformasi ini secara khusus dibuat membulat pada pojokan Bragaweg dan Groot Postweg. Renovasi ini didanai oleh direktur DENIS, W.H. Hoogland." Sebagaimana diketahui adalah Aalbers yang merancang gedung DENIS (BJB sekarang) pada 1935. Hoogland adalah ketua "Bandoeng Vooruit" (semacam badan promosi pariwisata) yang setidaknya mempunyai pengaruh di Societeit Concordia.

INFORMASI DARI KORAN DAN JURNAL
Dari berbagai koran dan jurnal 1919-1939 didapatkan beberapa keterangan sehubungan renovasi Societeit Concordia sebagai berikut:


  • Artikel. Peluncuran obligasi untuk membiayai renovasi sebesar f 400.000 (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 15 Februari 1919)
  • Iklan. Pengumuman tender terbuka untuk renovasi (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 14 Juli 1919)
  • Artikel. Pembukaan "De Nieuwe Bandoengsche Schouwburg" setelah direnovasi oleh arsitek C.P. Schoemaker (tanpa van Galen) dengan menyebutkan biaya sebesar f 260.000 (Bataviaasch niewsblad, 3 Agustus 1921).
  • Foto setelah renovasi 1921. (De ingenieur; Orgaan van het Kon. Instituut van Ingenieurs- van de vereeniging van Delftsche Ingenieurs jrg 39, 1924, no 22, 31-05-1924 ).
  • Artikel. 1 Desember renovasi besar Sociëteit Concordia akan dimulai (Bataviaasch nieuwsblad, 9 November 1939).


INFORMASI RENOVASI 1926
Belum didapat satu keteranganpun mengenai renovasi "Gedung Merdeka" Bandung pada 1926 maupun hubungannya dengan van Galen. Foto 1928 dan Kartu Pos 1932 tidak menunjukkan pojok Bragaweg-Groote Postweg sudah ada perubahan bangunan dengan gaya Art Deco seperti yang kita lihat sekarang. Foto lama yang menunjukkan bentuk yang sekarang adalah foto tahun 1947. Lantas, dari mana asal keterangan 1926? Saya hanya dapat menduga bahwa orang yang pertama kali membuat keterangan ini telah membuat kekeliruan. Mungkin dia sangka "Sociëteit Concordia" hanya ada di Bandoeng. Padahal banyak kota yang memiliki "Societeit Concordia". Dalam "De Indische Courant" edisi 25 Agustus 1926 ada artikel tentang pembukaan kembali "Sociëteit Concordia" setelah selesai direnovasi. Dalam artikel tersebut tidak disebutkan kotanya. Akan tetapi, jika dia melihat rubrik di mana artikel itu berada, maka akan terbaca "STADSNIEUWS, SOERABAIA, 25 AUGUSTUS 1926". Nama van Galen sering disebut dalam koran yang terbit di Soerabaia ini karena dia adalah anggota Gemeenteraad. Ini hanya dugaan saya saja, mungkin ada keterangan lain yang lebih akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun