Mohon tunggu...
M. Joenoes Joesoef
M. Joenoes Joesoef Mohon Tunggu... lainnya -

Pensiunan Pertamina. Menulis untuk "cegat" pikun dini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siti Darwisyah Armaly, 1941-1966.

31 Mei 2014   18:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PADA HARI RABU ITU, TANGGAL 2 SEPTEMBER 1959, BUNG KARNO SEDANG berada di Kutaraja, untuk meresmikan Kopelma – Kota Pelajar dan Mahasiswa – “Darussalam”.

Saat itu saya juga hadir di tempat upacara, sebagai bagian dari regu gabungan pelajar STM dan SGKP, yang bertugas di bagian dekorasi, khususnya mendekorasi bangunan tempat presiden duduk. Bahkan saya bisa berada begitu dekat dengan Bung Karno, sehingga saya dapat melihat pipi beliau yang ada capuknya dan diberi rouge. Dan ketika sekali waktu beliau membuka kopiah, saya dapat melihat kepala beliau yang sulah.

Ketika seluruh rangkaian upacara selesai, kami pun istirahat sejenak, sebelum bubar. Pada saat itulah Caca – nama sapaan Siti Darwisyah -- menghampiri saya. Caca, selain pelajar SGKP, juga anggota RUSMA, Rumpun Seniman Muda, sama dengan saya. RUSMA bergiat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun