Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Shadow Economy yang Menguasai 20% Ekonomi Indonesia

7 Mei 2016   07:23 Diperbarui: 7 Mei 2016   08:00 2966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[Resensi Buku] Pulang

Judul buku : Pulang

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : Republika

Terbitan Pertama : September2015

Halaman : 400

Inilah buku karangan Tere Liye yang bersinggungan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Tere menulis masalah “economic shadow”, ekonomi  yang berjalan di ruang  hitam atau disebut juga underground economy. Sektor ini menguasai bisnis legal maupun illegal, yang mencakup seluruh  sektor perekonomian penting, seperti perbankan, perikanan (illegal fishing), pencucian uang, perdagaangan senjata, transportasi,  properti, migas, valas, pasar modal, retail, teknologi mutakhir, hingga penemuan duniia medis. Semuanya dikendalikan oleh institusi ekonomi pasar gelap

Akan tetapi buku ini sebenarnya sebagian besar bercerita tentang kekuatan persahabatan dan kesetiaan  dan pengkhianatan dalam internal anggota keluarga penguasa pasar gelap. Dikisahkan  persaingan antar kelompok keluarga dalam memperebutkan kekuasaan, serta kehormatan kelompok yang harus dijaga, jangan sampai melewati batas.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah ‘aku’ dengan nama asli Agam, tetapi lebih populer dipanggil si Bujang. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya di pinggir desa yang disebut Talang, di bawah kaki bukit barisan Sumatera. Ayahnya bernama Samad,  mantan komandan tukang pukul di kelompok Keluarga Tong, salah satu penguasa shadow economy. Ia menjadi orang kepercayaan Tauke Besar,  ayah dari Tauke Besar yang sekarang yang waktu itu dipanggil sebagai Tauke Muda.

Dalam sebuah pertempuran dengan keluarga penguasa pasar gelap saingan Keluarga Tong, Samat mengalami nasib sial, kakinya hancur dan lumpuh sebelah. Karena sudah cacat, Samad meminta izin kepada Tauke Besar untuk mundur. Permintaannya dikabulkan dengan suatu perjanjian, setelah 15 tahun kemudian, jika ia mempunyai anak laki-laki, anaknya akan diambil untuk menggantikan posisi ayahnya di keluarga Tong. Lima belas tahun kemudian.

Tauke Muda yang sudah menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia, datang  menjemput si Bujang  dengan menjadikan berburu babi sebagai kamuflase. Ternyata, meski berumur 15 tahun, si Bujang seorang diri berhasil menunjukkan kemampuan alamiahnya. Ia  membunuh raja babi hutan yang sangat besar, yang nyaris membunuh si Tauke Besar Keluarga Tong. Maka Agam mendapatkan sebutan kedua, yaitu si Babi Hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun