Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Ekonomi Jokowi, Dimulai dengan Pembangunan Infrastuktur Ekonomi Secara Besar-besaran (1)

3 Juni 2016   08:30 Diperbarui: 3 Juni 2016   08:38 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Jokowi berlatar belakang pengusaha menengah. Ia menjalankan perusahaan yang memproduksi mebel. Sebagian hasil produksinya diekspor ke luar negeri, ke Amerika dan Eropa. Untuk menjalankan perusahaan, Jokowi merekrut professional, termasuk profesional dari Korea Selatan yang dia  puji sebagai manajer yang handal, dan disiplin dan amanah.

Peranan yang dijalankan Jokowi pada perusahaan yang dijalankannya adalah memasarkan produk dan tentu saja mencari tambahan modal untuk  memperbesar usaha yang dijalankannya. Jadi pemasaran adalah bidang keahlian yang menjadi unggulan Jokowi. Ia juga memiliki kemampuan membuka akses permodalan. Selain itu Jokowi tentu pernah mengalami kesulitan dalam berurusan dengan bank yang enggan memberikan kredit kepada pengusaha UKM.

Itu cerita dulu, sebelum ia menjadi Walikota Solo. Lalu Jokowi tiba-tiba melejit menjadi Gubernur   Jakarta dan akhirnya menjadi orang nomor satu  di Indonedia, menjadi Presiden RI ketujuh. Suatu loncatan luar biasa, dalam jangka waktu 10 tahun saja, dari pengusaha mebel meloncat menjadi presiden.

Tapi Jokowi, karena berasal dari rakyat biasa yang hidup dengan kesederhanaan,  ia tampil sebagai Presiden Indonesia dengan penuh kesederhanaan pula. Berbeda dengan presiden sebelumnya. Mantan Presiden SBY lebih mengutamakan gaya dan pencitraan. Kunjungan ke luar negerinya lebih banyak  bersifat pencitraan. Hasil dari kunjungan itu biasanya adalah Indonesia atau SBY dipilih menjadi ketua atau pimpinan pada forum-forum internasional itu.

Jika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke luar Negari sebagai tamu Negara, dalam setiap pidato, Jokowi tampil bukan dengan gaya seorang presiden. Ia selalu tampil sebagai pemasar, tentunya memasarkan produk unggulan Indonesia kepada tuan rumah. Dengan sedikit pengantar basa-basi, lalu Jokowi menjelaskan Indonesia yang terdiri 17.000 pulau, dan saat ini sedang melakukan pembangunan infrastruktur ekonomi secara besar-besaran. Tidak hanya sekedar bicara, Jokowi juga menggunakan media presentasi, berupa lembaran-lembaran “powerpoint” dan foto-foto yang relevan sebagai bahan presentasi.

Selain bertamu dengan kepala Negara asing, Presiden Jokowi selalu mengadakan pertemuan dengan para pengusaha setempat. Presiden Jokowi mengajak mereka berinvestasi di Indonsia. Tidak lupa Jokowi menjelasakan bawa di Indonesia saat  ini ada banyak proyek kerjsama di bidang infrasruktur ekonomi, maritim, Industri kreatif, pertambangan migas di Indonesia yang membutuhkan mitra kerja strategis.

Demikianlah,  setiap kali pulang dari kunjungan luar negeri, Presiden Jokowi selalu membawa oleh-oleh berupa komitmen pinjaman dan investasi dari setiap Negara yang dikunjungi.  Misalnya dari Korea Selatan diperoleh komitmen USD 9,7 milyar (Rp 128 Triliun) yang akan diinvestasikan pada berbagai proyek di Indonesia. Dari Rusia diperoleh komitmen pembiayaan sekitar USD 15 milyar (Rp 198 Triliun). Sedangkan dari Negara-negara Eropa yang dikunjungi Jokowi, diperoleh komitmen total Rp 270 Triliun. Dengan dana pinjaman dan investasi yang diperoleh tersebut, Pemerintah memperoleh dana pengganti bagi ketidak berhasilan dalam target penerimaan pajak 2015 yang mencapai Rp 300 Triliun.

Pada bulan pertama menjabat sebagai presiden, Jokowi telah membuat kejutan yang tidak menyenangkan sebagian besar rakyat. Ia menghapus sebagian besar subsidi BBM yang setiap tahun menguras keuangan Negara sekitar Rp 250 Triliun. Sedangkan pada 2015 jika tidak ada kebijakan pemerintah, subsidi BBM akan mencapai Rp 300 Triliun. Subsidi BBM itu dialihkan untuk keperluan pembangunan infrastruktur ekonomi secara besar-besaran. Meskipun mendapat kritik kiri dan kanan, Jokowi tidak menghiraukannya. Maka sejak 2015 dimulailah pembangunan infrastruktur ekonomi di seluruh Indonesia, yang mencakup antara lain pembangunan jalan tol sumatera Kalimantan, Sulawesi dan papua, pembangunan jaringan kereta api, pembangunan jembatan,   pembangunan pelabuhan dan bandara (baru dan pengembangan), pembangunan waduk-waduk dan bendungan irigasi, dan pembangunan pembangkit listrik secara besar-besaran dengan kapasitas 35.000 MW.

Melihat berbagai proyek infrastruktur ekonomi yang dilakukan Pemerintah, maka kritik dan kemarahan rakyat kepada Presiden Jokowi sudah menghilang. Yang muncul adalah kekaguman dan juga sekaliguskejengkelan kepada pemerintah sebelumnya yang tidak berbuat banyak, sehingga Indonesia tertinggal jauh dari Negara tetangga.

Presiden Jokowi berpendapat pembangunan infrastruktur ekonomi sangat vital bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia di masa depan. Sebagian proyek infrastruktur itu saat ini mungkin masih tidak layak secara ekonomis. Tapi Jokowi melihat 10 tahun ke depan. Akan terjadi penyebaran pusat-pusat perekonomian ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua karena sudah ada jalan yang bagus, listrik yang memadai, pelabuhan yang memadai untuk bongkar muat barang dan bandara untuk bepergian secara cepat. Oleh sebab itu, pada saat  pemasukan dari jalan tol misalnya tidak mencukupi, akan ditutup oleh pemerintah dari APBN.

Barangkali hal ini pula yang menjadi alasan mengapa Presiden Jokowi memutuskan pembangunan tanki penampungan gas di  blok Masela di Maluku dengan sistem onshore (di darat),  karena akan memberikan manfaat yang lebuh besar bagi rakyat di deerah setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun