Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Akan Segera Jatuh?

31 Agustus 2015   09:51 Diperbarui: 31 Agustus 2015   09:51 4381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sebuah acara yang diselenggarakan Kompasiana, seorang Kompasianer yang rupanya adalah pendukung PKS sebal dengan jawaban yang saya berikan. Ia bertanya, apakah Jokowi bisa  bertahan sampai dua bulan ke depan. Saya jawab, Jokowi akan bertahan sampai dua periode,  selama 10 tahun pemerintahan. Kok bisa? tanyanya. Karena Jokowi is the best. Jawab saya.  Kelihatannya ia sebal dengan jawaban itu. Ia tidak bertanya lagi.

Cukup banyak orang yang percaya dan sangat gembira dengan ramalan seorang paranormal pembenci Jokowi. Mereka terutama adalah kader-kader muda PKS,  parpol yang mendapat nama buruk karena presiden partainya terlibat korupsi impor daging sapi. Mereka seperti sudah melihat tanda-tanda Jokowi akan jatuh. Melemahnya rupiah dan anjloknya IHSG mereka percayai sebagai tanda-tanda kejatuhan segera Jokowi.

Akan tetapi saya tidak percaya melemahnya rupiah dan turunnya IHSG dapat menjatuhkan Jokowi. Tidak ada satu alasan pun untuk menurunkan Jokowi dari kursi kepresidenan. Melemahnya nilai rupiah  dan turunnya IHSG hanyalah sekedar imbas dari faktor eksternal, yang juga melanda setiap negara di dunia. Bahkan rupiah jelas lebih baik karena jatuhnya tidak sedalam ringgit Malaysia, dolar Australia, Rial Arab Saudi, dan sebagainya.

Selain itu hanya Presiden Jokowi yang mampu melancarkan program jaminan sosial dalam bentuk pelayanan kesehatan secara gratis bagi seluruh rakyat. Di negara-negara maju, program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat sudah berjalan ratusan atau berpuluh tahun yang lalu. Tapi di Indonesia, baru di era pemerintahan Jokowi bisa terlaksana. Baru saja saya membaca tulisan sangat bagus dan menyentuh di Kompasiana, yang ditulis oleh kompasianer Ima Rochmawati, seorang isteri yang berjuang menyelamatkan nyawa suaminya dari penyakit TBC otak yang menyerangnya.Akhir cerita, ia membawa pulang suaminya dari RSCM setelah menjalani operasi dan rawat inap berhari-hari, tanpa perlu membayar apa-apa, sepeserpun.

Tentu belum semua rakyat yang menjadi peserta BPJS Kesehatan, baru 150 juta orang yang memegang kartu BPJS. Yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan tentu saja adalah rakyat yang tergolong sangat kaya. Lalu ada sebagian rakyat yang enggan mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan, mungkin karena mereka membenci Jokowi. Mereka adalah para kader partai oposisi pembenci Jokowi, yaitu PKS, PAN, Gerindra dan Golkar-ARB.

Bahkan Presiden Jokowi juga melancarkan Program BPJS Ketenagakerjaan,  yang  menyediakan fasilitas jaminan hari tua dan pensiun bagi seluruh pegawai dan karyawan, baik PNS maupun karyawan swasta. Fasilitas jaminan sosial tersebut baru dimulai di era Presiden Jokowi, meskipun Indonesia terlambat satu abad jika dibandingkan dengan negara tetangga Australia.

Presiden Jokowi dalam sepuluh bulan pemerintahannya telah menunjukan bahwa ia adalah negarawan dan politisi paling hebat yang dimiliki Indonesia. Selain melancarkan program kesejahteraan sosial, sebagaimana sekilas dijelaskan di atas, Jokowi sedang melancarkan pembangunan infrastruktur ekonomi dalam skala masif di seluruh Indonesia. Ia membangun jalan tol  dan jalan kereta api di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Ia sedang membangun lima puluhan bendungan besar irigasi untuk menjadikan Indonesia berswasembada beras. Ia sedang membangun puluhan pelabuhan dalam rangka mewujudkan tol laut,  membangun pembangkit listrik 35.000 MW, dan sebagainya. Ia juga membangun satu juta rumah dalam setahun sebagai solusi bagi masalah perumahan rakyat, dan sebagainya. Ia juga dengan gagah berani melancarkan perang terhadap mafia-mafia yang bergentayangan di setiap sektor ekonomi, satu per satu dibabat habis.    

Jokowi tentu tidak sama dengan Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia yang bisa jatuh setiap saat karena dituduh korupsi. Sebaliknya dengan Jokowi. Ia memiliki segudang amunisi untuk membalikkan keadaan  guna menjadikan Indonesia lebih baik. Bahkan, Asaaro Lahagu,  seorang kompasianer, membuat artikel yang cukup bagus. Ia menyebutkan delapan amunisi yang sedang bekerja untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman krisis ekonomi,sehingga  Jokowis diyakini akan memenangkan pertempuran. Amunisi tersebut adalah Pertama, Panglima TNI Gatot, KSAD Mulyono dan 450 ribu personil militer AD, AU, AL yang kompak berada di belakang Jokowi. Kedua, Kapolri Badrodin Haiti dan kabareskrim Budi Waseso beserta 425 ribu personil Polisi yang bahu membahu melakukan gebrakan dalam mendukung apapun kebijakan Jokowi.

Selanjutyna, ketiga, adanya cadangan devisa lebih 100 milyar dollar dan keempat, adanya ratusan triliun dana anggaran yang belum diserap, masing-masing akan segera bekerja untuk memulihkan perekonomian Indonesia pada bulan-bulan mendatang.

 Kelima, Pilkada serentak Desember 2015 akan menciptakan perputaran ekonomi  yang luar biasa pada bulan-bulan menjelang Pilkada Serentak tahun 2015.

Selanjutnya, keenam,  Pemerintah menciptakan aturan ketat dalam penggunaan dollar, dan memerintahkan bank-bank menyalurkan kredit untuk menahan gejolak rupiah. Kondisi ini menjadikan rupiah tidak melorot terlalu dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun