Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indosiar Menggosok Bakat Penyanyi Dangdut dari Daerah Terpencil

20 Maret 2016   10:37 Diperbarui: 20 Maret 2016   11:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Evi, pemenang Kontes Dangdut D’Academy 2, disambut puluhan ribu fansnya di Masamba,  sejak dari bandara sampai ke kediaman resmi Bupati. Masamba adalah Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara Propinsi Sulawesi Sulawesi Selatan. Evi disambut bak pahlawan, mungkin karena ia adalah orang Masamba pertama yang pernah memenangkan suatu kontes di tingkat nasional.

Memang masyarakat Masamba, kabupaten Luwu utara dan Sulsel pada umumnya telah menjadi fans Evi sejak digelarnya kontes dangdut d’academy-2 oleh Indosiar. Setiap malam di mana Evi muncul pastilah hampir seluruh pesawat televisi di daerah itu menyiarkan acara dangdut academy 2 di Indosiar.  Masyarakat Masamba merasa bangga, apalagi Evi berhasil menjuarai kontes dangdut itu. Itulah sebabnya, penyambutnya sewaktu pulang kampung membludak.

Sekarang Evi telah menjadi selebriti di tingkat nasional. Ia juga sudah menyanyi di Singapura, dan mengikuti kontes Celebrity Of The Years 2015' yang dilakukan 22 Desember hingga 31 desember 2015. Dalam kontes itu, Evi menjadi pemenang kedua. Ia mengalah nama-nama artis top seperti Agnes Monica, Ayu Ting Ting dan Raisa. Sekarang bersama Danang dan Lesti yang menjadi juara di kontes dangdut d’academy Asia, Evi mulai rekaman untuk album perdana mereka. Secara materi, ketiganya juga sudah mulai kaya. Mereka sudah mampu membeli rumah baru dan tentunya juga mobil baru.

Ternyata Indosiar tidak berhenti sampai kontes dangdut Academy-2 dan Asia. Indosiar sekarang sudah menggelar kontes dangdut academy 3, dengan mejaring peserta dari wilayah yang lebih luas tersebar di 10 kota besar dan 25 kota kecil. Mereka melakukan  seleksi dengan menggelar acara audisi peserta kontes dangdut academy-3. Tidak kurang dari 35 ribu orang yang mendaftar dan ikut audisi.

Dari peserta itu, tim seleksi konser dangdut academy-3 hanya meloloskan 35 peserta yang mendapatkan golden ticket guna berlatih sambil bertanding di Jakarta. Mereka mendapatkan pelatihan dari guru-guru artis dan nyanyi dalam olah vocal, pernafasan,  sampai kepada penampilan di atas panggung. Dari penampilan mereka dalam kontes dangdut itu, juri memberikan penilaian dan sekaligus nasehat dan petunjuk. Namun pada setiap akhir acara, aka nada peserta yang dinyatakan gagal dan harus berhenti. Istilah yang  digunakan  Indosiar adalah tersenggol.

Sampai babak 15 peserta finalis, sudah tampak peserta yang memiliki bakat besar dan siap menjadi penyayi top dangdut di tingkat nasional.  Yang paling menonjol adalah 2 penyanyi yang bergabung dan menggunakan nama Duo Alfin.  Keduanya berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Kelebihan mereka, selain memilliki suara emas, mereka mahir menggunakan alat musik. Setiap kali tampil, mereka membawa serta alat musik mereka, biola dan gitar yang ikut mendayu-dayu secara sangat indah. Kelebihan lain , mereka mampu melakukan improvisasi pada setiap lagu yang mereka nyanyikan, dengan suara tinggi dengan alunan dan cengkok dangdut, melayu, India atau Arab.

Penyanyi lain yang memiliki bakat luar biasa adalah Ical dari Majene, juga dari Sulawesi Selatan. Ical merupakan penyanyi dangdut  solo bersuara emas dengan kekuatan pada improvisasi. Penyanyi pria berikut adalah Rafly  dari Kabupaten Gowa, Sulsel. Ia masih sangat muda,  masih berumur 14 tahun, siswa kelas 2 SMP,  berwajah imut-imut. Kelebihan Rafli adalah pada suara emasnya untuk menyanyikan dangdut klasik.

Sedangkan dari deretan peserta penyanyi wanita, ada dua nama yang cukup membekap perhatian.  Yang pertama adalah Anggun dari kota Bima- NTB, seorang janda muda punya anak satu. Ia dicerai suaminya sewaktu menjadi TKW sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Ia khusus pulang dan berhenti menjadi TKW, untuk mendaftar dalam acara audisi peserta dangdut academy-3, di Makassar. Ia berhasil memenangkan golden ticket menjadi peserta kontes dangdut academy-3. Sekarang Anggun telah lolos ke babak final 15 besar.  Kelebihan Anggun adalah  memiliki suara tinggi yang mendayu-dayu. Lawan berat Anggun dari NTB adalah Rani dari Kutai Kartanegara, Kaltim.

Yang menarik adalah para penyanyi hasil setiap kontes dangdut d’academyi indosiar ini,  baik yang menjadi pemenang pertama sampai ke lima, telah mampu mengalahkan para penyanyi dangdut senior. Mendengarkan nyanyian mereka di Youtube lebih mengasikkan dan lebih enak dari penyanyi aslinya, seperti Rhoma Irama, Meggy Z, Iis Dahlia, Nassar, Rita Sugiarto dan sebagainya. Misalnya lagu “Semalam di Malaysia” dan “Untuk Bungamu” yang dinyanyikan Duo Alvin, Fatwa Pujangga yang dinyanyikan oleh Danang dan juga Ical. Semuanya spektakuler dan jauh lebih hebat dari nyanyia aslinya, karena mereka sudah memperkayanya dengan berbagai improvisasi. Selamat Indosiar.

 

 

Sekian dulu dari saya dan salam

M. Jaya Nasti

   

  

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun