Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dua Bulan Jokowi-JK Berkuasa

25 Desember 2014   01:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:31 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi-JK baru baru 2 bulan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden. Mereka dilantik pada 20 Oktober 2014.  Sedangkan para menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK baru dilantik seminggu kemudian. Jadi mereka baru bekerja dua bulan kurang 4 hari.  Tentunya Jokowi dan JK bukan malaikat yang bisa melakukan perubahan dalam sekejap mata. Para menteri juga bukan tukang sulap yang bisa mengubah keadaan dengan hanya membaca simsalabim.

Dalam waktu yang relatif sangat singkat itu, Presiden Jokowi telah membuktikan bahwa rakyat Indonesia tidak salah memilihnya menjadi presiden. Bahkan ia telah menunjukkan suatu gaya kepemimpinan yang baru dan unik,  yang berbeda dengan para presiden terdahulu.

Selain itu, Presiden Jokowi juga telah menjungkirbalikkan prediksi para pengamat dan politikus Senayan, terutama dari parpol anggota KMP. Pada awalnya banyak sorotan terhadap  hubungan Jokowi dengan Megawati selaku Ketum PDI-P yang mengusungnya menjadi presiden. Jokowi dituding hanya akan menjadi presiden boneka.  Tetapi dalam waktu yang sangat singkat Jokowi membuktikan bahwa ia bukan presiden boneka. Berbagai keputusan yang dibuat oleh Jokowi secara beruntun dan cepat, menunjukkan bahwa ia tidak meminta restu dan persetujuan Megawati. Bahkan saking cepat dan banyaknya keputusan strategis dan praktis yang dibuat, besar kemungkinan Megawati sendiri tidak sanggup mengikutinya.

Banyak pengamat dan politisi meyakini bahwa Jokowi akan sulit mengendalikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang terkenal dengan semboyan “lebih cepat lebih baik”. Tapi selama dua bulan ini,  JK  yang usianya sudah mendekati tiga perempat abad  terlihat mulai kedodoran mengikuti gerak cepat Jokowi. Banyak keputusan yang secara spontan dibuat Jokowi dari hasil blusukan di lapangan, JK justru baru tahu belakangan. Bahkan JK sempat memberikan keterangan kepada media yang menunjukkan ia tidak tahu Jokowi sudah memutuskannya,  seperti pemberian talangan bagi Lapindo untuk membayar ganti rugi kepada rakyat korban semburan lumpur. Kita akhirnya melihat bahwa JK tidak bisa lagi berperan seperti yang dilakukannya sewaktu menjadi wapres di periode pertama pemerintahan SBY.

Lalu banyak pengamat dan politikus meragukan kemampuan Jokowi dalam forum internasional. Tetapi Jokowi sekali lagi membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan dan kecerdasan yang lebih dari memadai dalam berhadapan dan berunding dengan para pemimpin negara-negara maju. Jokowi yang baru sepuluh hari menjabat menghadiri KTT APEC di Beijing.

Ternyata Jokowi mampu mempengaruhi sidang-sidang APEC. Ia memanfaatkan sidang APEC untuk memperkenalkan dan sekaligus memasarkan berbagai program sesuai dengan visi dan misinya. Ia juga mengundang para investor untuk menjalin kerjsama yang saling menguntungkan pada proyek-proyek pembanguan infrastruktur ekonomi.

Bahkan Jokowi merasa cukup percaya diri memberikan presentasi dalam bahasa Inggeris dalam forum pengusaha dari negara-negara anggota APEC.  Apresiasi kepada Jokowi ternyata cukup baik. Presiden Jokowi bahkan membuat kejutan. Jokowi, mengungguli Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam voting Person of the Year majalah TIME.

Mengapa Presiden Jokowi mampu membalikkan segala prediksi pengamat dan politikus tersebut?. Rahasianya adalah, pertama, Presiden Jokowi adalah pemimpin yang rendah hati, tidak angkuh dan  tidak gengsi-gengsian. Ia adalah presiden yang sama sekali tidak elitis, karena bukan berasal dari kalangan elit.  Dengan sikap rendah hati itu. Jokowi memperkenalkan suatu metode yang efektif untuk memahami masalah dan suara rakyat, yaitu blusukan. Ia tidak segan-segan melakukan blusukan ke mana-mana. Ia mengunjungi rakyat yang tekena bencana. Ia mendatangi nelayan di berbagai propinsi. Ia melihat langsung kondisi daerah-daerah perbatasan di Kalimantan dan NTT. Di daeirah yang terkena bencana, Jokowi turun langsung ke lokasi penuh lumpur.  Ia tidak menolak ajakan berfoto bersama dengan hape (selfie) dengan rakyat yang ingin berfoto bersama.

Dengan karakter itu seperti itu pula,  Jokowi berhasil menciptakan suasana yang lebih sejuk dalam perpolitikan di Indonesia. Jokowi yang sudah terpilih sebagai presiden dan dikukuhkan oleh MK,  tidak segan-segan mendatangi lawan politiknya, Prabowo di rumahnya. Ia juga mendatangi ARB.

Kedua,  Presiden Jokowi tidak suka dengan pemborosan dan gaya hidup bermewah-mewah. Para Kepala Daerah diperintahkan untuk memotong biaya belanja pegawai sampai 20%. Ia memerintahkan agar rapat-rapat dinas instansi pemerintah tidak lagi diadakan di hotel-hotel mewah. Melalui Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi meminta agar makanan ringan pada rapat-rapat diganti dengan singkong dan kacang rebus.

Ketiga, Jokowi termasuk orang yang gila kerja. Ia sepertinya bekerja sambll berlari dan tidak kenal lelah. Ia memiliki stamina berlebih,  meskipun tubuhnya kurus. Koran Kompas melaporkan kemana saja Presiden Jokowi melakukan blusukan selama dua bulan ini. Kadang-kadang, ia lupa waktu keasyikan blusukan. Dalam kunjungannya ke NTT, Jokowi bahkan sempat lupa makan siang,  karena ia sudah berkeliling dari pukul 10 sampai pukul 14.

Keempat, Jokowi adalah pemimpin yang memiliki kecerdasan, keberanian dan kecepatan dalam mengambil keputusan penting dan strategis. Ia berani memutuskan kebijakan yang tidak populer,  mengalihkan subsidi BBM untuk keperluan yang lebih produktif, dengan mengumumkan langsung kenaikan harga BBM kepada rakyat.

Ia memutuskan akan membangun infrastruktur ekonomi, seperti pembangunan 49 waduk baru dan memberikan target 3 tahun untuk swasembada beras. Ia memutuskan untuk segera membangun jalan kereta api lintas Sumatera selain jalan tol Trans Sumatera. Tetapi Jokowi juga memutuskan untuk tidak merealisasikan pembangunan jembatan Selat Sunda yang banyak resiko dan biayanya sangat besar. Jokowi memutuskan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW, untuk memecahkan masalah kelangkaan listrik.

Ia memutuskan akan memberikan talangan guna membayar ganti rugi kepada korban semburan lumpur lapindo karena sudah 8 ahun terkatung-katung. Ia memutuskan membeli 3 kapal selam dari Korea Selatan dengan perjanjian pihak korea akan melakukan transfer teknologi untuk pembuatan kapal-kapal lainnya guna merealisasikan program Tol Laut. Semua itu diputuskan dalam dua bulan pertama masa tugasnya sebagai presiden. Dan masih banyak lagi keputusan yang telah dibuat pada dua bulan pertama pemerintahannya.

Kelima, di balik kesederhanaanya, Presiden Jokowi ternyata memiliki sikap yang tegas. Ia menolak memberikan grasi bagi 67 orang narapidana mati,  dan memerintahkan Jaksa Agung untuk segera melakukan eksekusi. Presiden Jokowi juga mendukung rencana penenggelaman terhadap kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

Akhirnya, saya menjadi tidak habis pikir dengan para politisi di Senayan. Apapun yang dikerjakan Jokowi dan para menterinya pasti diserang dan dikritik secara tidak pada tempatnya.  Begitu juga ormas Islam radikal seperti FPI. Misalnya, politisi dari Gerindra yang mencurigai keputusan Jokowi untuk memberikan talangan guna ganti rugi bagi korban lumpur Lapindo punya agenda politik tertentu. Sedangkan Fahri Hamzah dari PKS mengatakan hal-hal yang dikerjakan Jokowi tidak substansial.

Sementara itu Ketua Majlis Syuro FPI mengeluarkan fatwa bahwa Jokowi murtad karena menghadiri perayaan natal.  Pada hal Jokowi bukan hanya presiden untuk umat Islam saja, ia presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. Tetapi Presiden Jokowi menghadapi semua ocehan dengan tenang, Ia tidak menyerang balik. Ia sepertinya menganut prinsip “biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun