Dokumen Keputusan DPK ttg Pemecatan Prabowo Bocor
Semakin terang, semakin jelas. Dokumen Keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang bocor mengungkapkan dosa-dosa Prabowo, baik kepada ABRI maupun Rakyat Indonesia. Karena dosa-dosa itu, Prabowo diberhentikan dari dinas militer. Demikianlah kebenaran mulai terungkap satu-per satu.
Dosa kepada ABRI/TNI : tidak mematuhi aturan yang berlaku, melakukan operasi militer sendiri tanpa sepengetahuan atasannya, yang mencakup operasi militer di Timtim, Papua dan Aceh. Setelah melakukan operasi, Prabowo tidak melapor kepada atasannya (Panglima TNI).
Dosa kepada Rakyat : Memerintahkan Satgas Mawar melakukan penculikan terhadap puluhan aktifis. Keputusan DKP itu hanya menyebutkan korban penculikan 10 orang yang dibebaskan, yang semuanya  dalam keadaan hidup. Pada hal masih ada 13 orang lagi yang hilang yang diyakini terbunuh.
Pendukung setia Prabowo, Kivlan Zen mengakui bahwa para aktifis yang hilang itu terbunuh dan ia tahu di mana mereka dikuburkan. Anehnya, ia menolak memberikan kesaksian kepada Komnas HAM.
Tim Sukses Prabowo kalang kabut dengan bocornya dokumen keputusan DKP ini. Nurul Arifin minta Panglima TNI bertanggung jawab. Tapi karena sudah bocor, mau apa lagi? Makanya yang benar tentunya adalah yang bersumber dari dokumen resmi, bukannya pembelaan para pendukung Prabowo yang selama ini membohongi rakyat.
Mau pilih juga  capres yang tangannya berlumuran darah? Silahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H