Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Presiden Jokowi, Kesederhanaan dan Kemandirian

16 April 2015   22:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari-hari ini media masa dimeriahkan oleh berita persiapan mantu Presiden Jokowi. Putera pertamanya, Gibran Rakabuming Raka akan melangsungkan pernikahan pada awal Juni 2015 yang akan datang.

Jokowi memberi kebebasan kepada Gibran untuk memilih sendiri calon isterinya. Ia berpacaran dengan Selvi Ananda, Puteri Solo 2009,  yang berasal dari keluarga rakyat jelata. Orangtuanya, Didit dan Partini hanyalah pengusaha kuliner kecil. Mereka membuka warung yang menjual belut goreng dan ayam goreng kremes. Keluarga itu juga hanya tinggal di rumah kontrakkan.

Jokowi yang sudah menjadi presiden sekaligus orang nomor satu di Indonesia ternyata tidak malu mempunyai besan dari kalangan rakyat biasa. Itulah keteladanan luar biasa tentang kesederhanaan yang ditunjukkan Presiden Jokowi kepada seluruh rakyat Indonesia.

Ternyata Jokowi tidak mau mengikuti trend pejabat negara yang menjodohkan anak-anak mereka dengan anak pejabat tinggi juga. Karenanya ia  berbeda dengan SBY misalnya, yang menjodohkan anak-anaknya dengan puteri pejabat tinggi. Agus dijodohkan dengan Anisa Pohan, mantan Deputi Gubernur BI. Eddy Baskoro dijodohkan dengan Siti Ruby Aliya Rajasa, puteri Hatta Rajasa yang juga  Menko Perekonomian. Begitu pula Amien Rais menjodohkan puteranya Ahmad Mumtaz Rais dengan Futri Zulya Safitriputeri Zulkifli Hasan,  mantan Menhut yang sekarang menjadi Ketua MPR.

Selain itu, Jokowi selaku orang tua menginginkan anak-anaknya mandiri. Itulah sebabnya, sejak SMP, kedua anak laki-lakinya di sekolahkan di Singapura dan tinggal di asrama. Anak yang masih usia belasan tahun itu disuruh hidup sendiri, tidak peduli mereka harus menangis karena ditinggal di negeri orang. Ternyata hasilnya adalah kedua anak laki-lakinya tumbuh menjadi anak yang memiliki kepribadian yang kuat.  Selain itu, Jokowi tidak mau mengguyur mereka dengan kemewahan yang menjadikan mereka  anak-anak  manja.

Setelah menamatkan S-1 di Universitas Teknologi Insearch, Sydney – Australia, Gibran Rakabuming Raka tidak berminat menjadi pegawai negeri atau eksekutif perusahaan. Gibran yang waktu itu masih berusia sangat muda, 22 tahun,  justru ingin menjadi pengusaha. Ia sudah memantapkan niatnya untuk menjadi pengusaha catering. Ia yakin bisnis itu memiliki prospek yang cerah. Karenanya, ia menolak bujukan ayahnya untuk meneruskan bisnis mebel yang dimilikinya.

Menghadapi kenyataan demikian, Jokowi akhirnya mengalah. Maka peranan yang dijalankannya adalah melakukan “tut wuri handayani” agar anaknya bisa tumbuh menjadi pengusaha mandiri. Jokowi tidak memfasilitasi Gibran dengan guyuran uang. Ia hanya memberikan pinjaman gudang mebelnya untuk direnovasi menjadi dapur dan kantor perusahaan catering.  Jokowi juga menyerahkan gedung pertemuan miliknya, Graha Saba, untuk dijalankan oleh Gibran.

Maka Gibran memulai bisnis catering tanpa uang.  Ia harus mencari sendiri modal kerja dan modal investasi. Ia lalu mengajukan proposal untuk mendapatkan kredit sebesar Rp 1 milyar ke 7 bank. Hampir semua bank menolak proposal yang diajukannya. Untunglah ada satu bank yang mau memberikan kredit, tapi dengan jumlah yang jauh lebih kecil.

Setelah mendapatkan kredit dari bank, Gibran memulai usahanya secara kecil-kecilan, melayani pesanan untuk pesta bagi puluhan dan ratusan orang. Tapi berkat kegigihan Gibran,  pada tahun kedua, perusahaan cateringnya mulai mendapatkan pesanan bagi pesta dengan seribu tamu.

Kehebatan Gibran adalah ia tidak mau ber-KKN  dengan  memanfaatkan nama besar ayahnya selaku walikota. Selama ayahnya menjadi walikota Solo,  Gibran mengharamkan pesanan catering dari Pemda Kota Solo. Ia juga tidak mau menggunakan nama ayahnya untuk memudahkan mendapatkan kredit dari bank.

Demikianlah,  setelah lima tahun,  perusahaan catering milik Gibran, yang diberi nama Chillipari berkembang dengan pesat. Ia telah menjadi pengusaha yang tergolong sukses, meskipun usianya  baru 27 tahun. Sekarang ia telah memiliki usaha catering yang komplet, sejak penyewaan gedung, event/wedding organizer, dekorasi, pelaminan sampai kepada pakaian pengantin. Ia melengkapi menu cateringnya dengan masakan nusantara,  jepang, china dan eropa. Pelanggannya sudah antri dari berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, selain Solo. Beberapa bulan yang lalu,  Gibran juga membuka sebuah café yang khusus menjual martabak.

Dalam rangka pernikahan anaknya, kelihatannya Jokowi tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Tidak perlu keluar uang yang bermilyar-milyar, seperti pesta perkawinan Ibas. Gibran akan menyelenggarakan pesta pernikahan dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimiliki Chillipari, perusahaan miliknya sendiri. Ia juga akan menggunakan gedung Graha Saba, yang dikelolanya untuk tempat pesta pernikahan.  Bahkan, Gibran sudah membeli sebuah rumah bertingkat dua ukuran 140 m2, yang akan ia ditempati bersama isterinya setelah menikah.

Itulah buah dari pendidikan kemandirian yang diberikan Jokowi kepada anak-anaknya, setidaknya seperti yang telah diperlihatkan oleh Gibran Rakabuming Raka.

Akhirnya, saya hanya bisa mengucapkan  selamat kepada Presiden Jokowi. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan teladan yang baik tentang kesederhanaan dan pendidikan kemandirian bagi generasi muda Indonesia. Itulah salah satu bentuk nyata dari pendidikan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun