Mohon tunggu...
Mj Jafar Shodiq
Mj Jafar Shodiq Mohon Tunggu... Dosen - Koordinator Nasional Kaukus Muda PPP

Direktur PT Mukti Lintas Media Owner Nuslembabershop Owner Majapahit Rental Owner Avra Pimpinan Redaksi Hidayatuna.com Direktur Lembaga Tunas Muda Cendekia Pendiri ITHLA (Organisasi Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Se Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upaya Modernisasi Peradaban Islam

17 April 2021   12:16 Diperbarui: 17 April 2021   13:05 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembaharuan/Modernisasi Muhammad Ali Pasya

Muhammad Ali Pasya mempunyai keyakinan yang sama dengan raja-raja Islam yang lainnya, bahwa kemajuan Eropa didasarkan kekuatan militernya. Tetapi di samping itu, Muhammad Ali Pasya sadar bahwa di belakang kekuatan militer itu ada kekuatan ekonomi yang mempelajari biaya pembaharuan dalam lapangan militer.  Pembaharuan-pembaharuan dalam lapangan militer dan ekonomi ini memerlukan ahli-ahli. Untuk itu, Muhammad Ali Pasya mendatangkan ahli-ahli dari Eropa dan mendirikan sekolah-sekolah, sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran, sekolah pertambangan, dan sekolah pertanian. Di samping itu juga ia mengirimkan pemuda-pemuda Mesir belajar ke Eropa. Dan semua hal ini membuat cepatnya berkembang pemikiran dan gerakan pembaharuan di Mesir.

Pembaharuan/Modernisasi Muhammad Abduh

 Muhammad Abduh memiliki pendapat yang sama dengan Muhammad Abd al-Wahhab yaitu bahwa Islam yang dianut umat bukan lagi Islam yang sebenarnya. Dan inilah yang menjadikan penyebab Islam mengalami kemuduran, dan untuk menjadi maju Islam harus kembali kepada Islam sejati, Islam yang dipraktekan di Zaman Klasik.

Muhammad Abduh berpendapat bahwa sikap taklid harus dihapuskan dan ijtihad harus dihidupkan lagi. Ijtihad banyak menghendaki pemakaian akal, karena ia memang memberi penghargaan yang tinggi kepada akal. Menurut pendapat Muhammad Abduh bahwa Islam adalah agama yang rasional, maka wahyu tidak akan bertentangan dengan akal. Muhammad Abduh juga menentang sifat jumud atau statis yang ada pada umat Islam. Sifat jumud ini membuat umat Islam berhenti berpikir dan berusaha, maka dari itu umat Islam harus memiliki sifat dinamis.

Disamping itu, umat Islam di zaman Klasik maju karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan modern, karena Islam tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern. Maka dari itu al-Azhar dan madrsah-madrasah perlu dimasukkan pelajaran-pelajaran mengenai ilmu pengetahuan modern dan dalam pembaharuan-pembaharuan ini masih banyak pelopor-pelopor yang melakukannya dalam berbagai bidang dan di berbagai daerah. Pada intinya sama pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan ini berawal dari kemunduran-kemunduran yang dialami oleh umat Islam, dan sebagai upaya untuk memajukan kembali Islam maka dilakukanlah pembaharua-pembaharuan atau modernisasi.

Oleh: Mj. Ja'far Shodiq (Peneliti di Lingkar Santri Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun