Mohon tunggu...
Mujiburrahman Mujiburrahman
Mujiburrahman Mujiburrahman Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa senang menulis, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Film Dokumenter Tsunami Akan Diputar di Semarang

19 Desember 2014   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418975680531542594

[caption id="attachment_384080" align="aligncenter" width="475" caption="Atjehnesia"][/caption]

Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Semarang (IPAS) akan memperingati sepuluh tahun Tsunami di Semarang. Peringatan sepuluh tahun Tsunami akan dilakukan pada 26 Desember dan 27 Desember 2014 mendatang. Pada tanggal 26 Desember IPAS merencanakan akan melakukan doa bersama, dan baca Yasin untuk para syuhada yang menjadi korban Tsunami, serta diikuti tausiah. Ketua umum IPAS Tafsir Fajrillah menjelaskan bahwa “Untuk tanggal 26 kita akan memusatkan kegiatan di Asrama Mahasiswa Aceh, dikarenakan ini acara internal mahasiswa Aceh dan masyarakat Aceh di Semarang”.

Sedangkan pada tanggal 27 Desember kita akan menayangkan film dokumenter Tsunami, di samping itu kita akan menampilkan ragam seni budaya Aceh, seperti tari rateb mesekat dan rapai saman. Untuk acara tanggal 27 Desember ini terbuka untuk umum, bahkan kita turut mengundang mahasiswa Aceh yang di Yogyakarta dan Bandung. Acara ini kita bungkus dengan bentuk acara Atjehnesia dengan tema "mengenang 10 tahun Tsunami, dari Aceh untuk Indonesia”, artinya ini merupakan ucapan terimaksih kita untuk semua pihak yang telah membantu Aceh kala itu, terang Rizki Sekretaris Umum IPAS. Rizki mencontohkan, seperti pembebasan SPP oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) terhadap mahasiswa Aceh yang kuliah di Undip kala itu, ini merupakan kebaikan orang kepada kita yang harus kita ingat. Bahkan UNDIP juga menganggarkan beasiswa kusus untuk anak-anak Aceh kala itu, tambah Rizki.

Untuk acara 27 Desember akan dilaksanakan malam dan dipusatkan di gedung Auditaruim Lurah Tembalang. Acara ini perlu dilakukan setiap tahunnya supaya kita tidak melupakan peristiwa yang maha dahsyat yang pernah melanda Aceh, untuk sementara waktu semua agenda acara sedang kita matangkan, pungkas Tafsir.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun