Lantas, mulailah playing victim. Menyalahkan keadaan. Yaa, gpp juga sih sesekali. Pertanyaannya, mau sampai kapan ? Hingga akhirnya saya seperti menemukan oase,  buku ini menawarkan perspektif baru, bahwa penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa penderitaan dan kematian, hidup manusia tidak sempurna.
Tidak mengapa mengalami penderitaan. Tidak usah disangkal. Menurut Victor E.Frankl, jika seseorang ditakdirkan untuk hidup menderita, dia harus menerima penderitaan tersebut sebagai tugasnya, tugas yang tunggal dan unik.Â
Tidak ada orang yang bisa mengurangi atau menanggung penderitaannya. Namun, dengan catatan jangan menderita karena alasan sepele, seperti galau akut  karena falling in love with people we can't have, itu sama saja menyakiti diri.
Ia menekankan kitalah yang tentukan sendiri apakah akan menyerah atau berjuang mengatasi kondisi yang dihadapi. Manusia tidak sekadar hidup, tetapi dia selalu memutuskan bentuk hidup yang akan dijalaninya, menjadi apa dirinya pada detik berikutnya.Â
Nyatanya keberanian tidak melulu berpatok ketika harus beradu fisik dengan musuh, menghadapi seluruh penderitaan pun butuh keberanian. Berani meminimalkan perasaan lemah serta takut. Meneteskan air mata bukanlah pertanda lemah. Air mata merupakan simbol keberanian paling besar, berani untuk menderita. Jadi, tidak usah malu untuk menangis.Â
Segala sesuatu yang tidak membunuhku, membuatku jadi lebih kuat - Nietzsche
Hanya satu hal yang kutakutkan, aku tidak cukup layak untuk penderitaan ini - Dostoevski
Victor E.Frankl  melalui teori Logoterapi, yang diambil dari bahasa Yunani, Logos yaitu makna. Proses Logoterapi, melalui karya, tindakan, pengalaman, kala mencintai seseorang, bahkan kala diliputi nestapa.Â
Tak lupa, ia menuliskan pentingnya optimisme. Sikap ini memungkinkan manusia mengubah penderitaan menjadi keberhasilan dan sukses, rasa bersalah sebagai kesempatan perbaikan diri, serta dorongan bertindak penuh tanggung-jawab.Â
Kalau kamu masih bertanya-tanya tentang makna hidup atau butuh perspektif lain atau setidaknya butuh penyemangat diri , buku Man's Search for meaning memenuhi itu semua.
Judul : Man's Search for Meaning
Penulis : Victor E.Frankl
Penerbit : Noura Books (Mizan Publika)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!