sepi. hanya kata itu yang kini bersarang dalam dadaku. semenjak hari kelulusan itu, kini semua cerita telah berubah. saat aku dan dirinya masih memakai seragam yang sama, seakan semua yang ku lihat itu sama. bahagia. ya, aku bahagia saat aku dan dia memakai seragam putih abu-abu. namun, saat seragam itu telah resmi dilepas, hubungan yang terikat selama ini pun terlepas jua. mengapa harus ada pertemuan bila akhirnya berujung pada perpisahan. kehidupan baru di masa kuliah itu tidaklah sama.
dimana sejak titik awal mengenakan seragam putih abu-abu itu, kita seakan dimanja. kini, kehidupanku sungguh berbeda. aku butuh seseorang yang menyembuhkan lukaku saat ku terluka. aku butuh penyemangat disaat diri ini telah kehilangan arah. aku butuh pembela saat diri ini tersungkur tak berdaya di hadapan mereka. semua itu hanya sebuah kisah yang berlalu. sejauh apapun aku berharap, semua itu takkan pernah kembali. aku merindukanmu. duhai sahabat sejatiku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H