Mohon tunggu...
denbagusesumitro
denbagusesumitro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Bangunan

den bagus bagi kalangan masyarakat jawa bisa bermakna ganda yaitu tuan muda atau "tikus wirok" tikus besar dan hitam plus jelek. maka jika mungkin setiap tulisan saya mungkin akan menjadi sindiran baik dan buruknya manusia dan dunia.......piss karena saya bisa jadi manusia ataupun tikus wirok

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Pilkada Mampu Mengubah Wajah Bangsa Ini

14 Februari 2017   17:16 Diperbarui: 14 Februari 2017   18:06 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gunakan hak pilih anda besok"][/caption]Judul yang tertulis diatas adalah sebagian pertanyaan dari masyarakat Indonesia. Dari pertanyaan tersebut tersirat berbagai macam gagasan dan pemikiran dari orang-orang yang bertanya. Tidak sedikit loh orang yang saya temui mengatakan hal itu......

Apa gunanya pemilu memilih pemimpin baru namun toh hidup rakyat miskin tak berubah. Hidup rakyat kecil masih tertindas dan jauh dari kata sejahtera. Justru pesta yang harusnya milik rakyat menjadi konsumsi para cukong dan pemodal yang berani keluar biaya besar demi hajatnya di kemudian hari dapat dimuluskan pada akhirnya.

Pemilu seharusnya semakin kesini seharusnya menjadi penentu perubahan nasib wong cilik dan menjadi penanda kemajuan hidup berbangsa dan bernegara, dan bukan sebaliknya. Dilematis memang ketika keinginan menjadi pejabat negara didasarkan pada kepentingan perut. Nah ini dia pertanyaan nakalnya kepentingan perut siapa? Jika kepentingan perut rakyat maka keinginan mengabdi pada bangsa dan negara ini tentu akan menjadi penentu perubahan bangsa ini. Yang menjadi masalah adalah hal yang menonjol adalah kepentingan perut sendiri dan kaumnya sendiri. Maka hal itu justru tak akan memberi perubahan apapun. Memang benar politik adalah sebentuk peradadaban bagi kelompok sendiri yg mengutamakan penguasaan pada hajat hidup kelompok yg lain. Hal yg normal itulah yg harusnya terjadi.

Mungkinkah politik paradikmanya diubah bukan penguasaan pada kelompok atau pribadi yang lain, melainkan mengusahakan hidup bersama yang baik dengan satu tujuan bersama yaitu makmur dan sejahtera bersama?

Saya rasa bila berpolitik didasarkan pada keinginan untuk berbagi dengan yg lain maka paradikma yang tadinya penguasaan akan menjadi pemberdayaan. Inilah yang sebernarnya dimaksud dalam demokrasi pancasila seturut pemahaman saya orang bodoh ini. 

Pemberdayaan bukan berarti membagi rata jatah yang ada namun disini adalah mendidik bagai orang tua mendidik anak dan keturunannya. Bukankah itu maksud sila kedua pancasila sebagai dasar negara kita. Kembali kepada pacasila dan memahami secara detail makna dan filosofi yg terkadung didalamnya, maka saya rasa pilkada yang merupakan proses berdemokrasi akan mampu mengubah wajah bangsa ini. 

Semangat untuk memberdayakan rakat inilah yang seharusnya muncul  dalam wajah bangsa ini yang diwakili oleh para birokrat dan wakil rakyat hingga akhirnya terciptalah apa yang dicita-citakan bangsa ini yang telah terangkum dalam pancasila. Rakyat adalah rajanya, demokrasi jalannya, sejahtera makmur bersama itulah tujuannya. Kapan itu terwujud dan tercapai kita semua penentunya melalui berbagai proses demokrasi bangsa ini. Semoga pilkada dan pemilu yg lain segera mengubah wajah bangsa ini tak lama lagi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun