Mohon tunggu...
denbagusesumitro
denbagusesumitro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Bangunan

den bagus bagi kalangan masyarakat jawa bisa bermakna ganda yaitu tuan muda atau "tikus wirok" tikus besar dan hitam plus jelek. maka jika mungkin setiap tulisan saya mungkin akan menjadi sindiran baik dan buruknya manusia dan dunia.......piss karena saya bisa jadi manusia ataupun tikus wirok

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah yang Menjadi Yudas dan Petrus Hari Ini?

30 Maret 2018   10:32 Diperbarui: 30 Maret 2018   11:35 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                 

Yudas Iskariot dan Petrus Si Penjala manusia. Mereka berdua adalah murid Yesus Kristus. Dalam kisah yang yang dikisahkan dalam injil. Yudas Iskariot yang menghianati Yesus Guru, sahabat, dan teladanya hanya demi uang. Yeus dimalam terakhir setelah perjamuan yang menjadi perjamuan terakhirnya itu. berdoa di sebuah taman Yyang disebut Getzemani. disanalah peristiwa penghianatan itu terjadi. Yeyus ditangkap oleh karena informasi Yudas Iskariot. Entah benar atau tidak tuduhan atas kejahatan yg dilakukan Yesus. Yesus dituduh mengaku diri sebagai raja orang Yahudi. 

Terlepas dari tuduhan itu benar atau salah, pada masa itu figur seorang pemimpin memang di butuhkan. Menyatukan orang Yahudi adalah impian besar dan juga menjadi kekuatan besar tidak hanya bangsanya namun juga peradabanya.  Kala itu Yesus dielu-elukan bak seorang raja menang perang masuk Yerusalem. Namun  penghinatan terjadi sebagai bentuk campur tangan  roh jahat yang menguasai hati dan pikiran para imam  kepala yang sewot dan kebakaran jenggot merasa tersaingi. 

Jika kita mencermati berita politik bangsa kita ini Indonesia ketidakpercayaan pada sosok pemimpin muncul karena adanya gosokan dari para penghianatan. 

Presiden setelah selesai pemilu dan terpilih dielu-elukan bak raja (mesias) yang selama ini ditunggu. Sungguh pemimpin bangsa ini baru sampai tahap di olok-olok dan dimaki-maki.  Namun belum sampai pada tahap rakyat menolak atau bahkan berusaha mnghabisi pemimpinya. tetapi lain hal yang terjadi pada Yesus akibat berita hoax yang dilempar para imam kepala dan di percaya oleh para pemangku keadilan alhasil Yesus dikalahkan oleh berita hoax yang dan pada akhirnya justru mengantarkan Yesus pada kematian di kayu salib dan menyelamatkan Barabas yang adalah penjahat sesungguhnya namun dipilih rakyat Yahudi untuk di bebaskan. 

Seperti itulah politik negeri ini yang diamati penulis. carut marut seperti pada jaman Yesus saat itu seperti yang dikisahkan dalam injil.  Tak jarang yang salah bebas, bahkan bisa berwisata dan piknik kemanapun dia suka. Namun tak jarang juga seorang ibu tua mengambil singkong untuk dimakan karena laparpun justru harus meringkuk di jeruji besi yang dingin. lalu dimana keadilan?  

Sosok Petrus yang berkoar hendak membela Yesus akhirnya jiper dan menyangkal bahwa diatidak  mengenal sang tersangka dadakan. Petrus lebih memilih berbohong demi keselamatan dirinya, Ia menyangkal Yesus tiga kali dan sebelum ayam berhenti berkokok, Petrus meninggalkan Yesus sahabatnya, guru dan teladanya menghadapai maut. ha ini juga sering tampak dalam carut marut politik negeri ini. salang berkianat, saling meninggalkan meski awalanya adalah kawan seperjalanan 

Apa yang kita pelajari dari kisah sengsara dan wafat Yesus itu, kisah itu mengingatkan kita pada carut marut bangsa ini. berbagai penyangkalan, kebohongan dan penghianatan demi mempertahankan kekuasaan. Kita layak belajar dari itu. 

Pertama ketamakan akan harta benda akan membuat kita lupa diri dan akan berbagai macam cara untuk mendapatkan uang demi menutupi kekuarangan yang kita miliki. Selanjutnya kita diberi pelajaran untuk tidak menyombongkan diri yang akhirnya berakibat penyengkalan dan pada exisistensi Yesus Krisitus dan akhirya terjadilah penyangkalan sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Belajar dari peristiwa itu berlagak menjadi pahlawan kesiangan akan justru membuat kita benar-benar kesingan. Menjauhkan kita dari keselamatan Allah yang telah di rencanakan untuk kita. Melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus kita disadarkan bahwa kebesamaan akan memabawa kita pada kemakmuran dan kesejahteraan bersama, dan penghianatan membuat kita semakin jatuh dalam dosa dan kesombongan mengantar kita pada penyangkalan.(*)

                                                                                 Marilah kita merenungkan siapakah kita?

                                                                                                        PETRUS atau YUDAS ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun