Mohon tunggu...
Aprilia sanjaya
Aprilia sanjaya Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Penulis

Hidup sehat mulai dari apa yang kamu makan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mitos atau Fakta: Kurma Bikin Asam Urat?

11 November 2024   10:26 Diperbarui: 11 November 2024   10:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kurma adalah salah satu buah yang sangat populer di kalangan masyarakat, terutama saat bulan Ramadan. Buah yang kaya akan rasa manis alami ini sering dikonsumsi sebagai makanan pembuka puasa, karena memberikan energi cepat dan kaya akan nutrisi. Namun, beberapa orang masih meragukan manfaatnya, terutama bagi penderita asam urat. Salah satu mitos yang beredar adalah bahwa kurma bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memicu serangan gout. Lantas, apakah ini benar? Mari kita kupas lebih dalam mengenai hubungan antara kurma dan asam urat.

Apa Itu Asam Urat?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu asam urat. Asam urat adalah produk sampingan dari pemecahan purin, senyawa kimia yang ditemukan dalam banyak makanan, terutama daging merah, ikan, makanan laut, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Purin sendiri merupakan bagian penting dari DNA dan RNA, sehingga tubuh memproduksinya dalam jumlah tertentu.

Namun, ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat membuangnya dengan efektif, asam urat ini akan terkumpul dalam darah. Ketika kadar asam urat sangat tinggi, kristal-kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di sendi, menyebabkan rasa nyeri dan peradangan yang dikenal dengan nama gout atau asam urat. Gout biasanya terjadi pada sendi-sendi besar seperti jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki.

Kurma dan Kandungan Purin

Salah satu alasan mengapa beberapa orang percaya bahwa kurma bisa menyebabkan asam urat adalah karena buah ini memiliki rasa manis yang kuat, yang seringkali dikaitkan dengan kandungan gula atau purin yang tinggi. Padahal, purin adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kadar asam urat dalam tubuh.

Namun, penting untuk diketahui bahwa kurma mengandung purin dalam jumlah yang sangat rendah jika dibandingkan dengan makanan lain yang memang diketahui berisiko meningkatkan kadar asam urat, seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Sebagai perbandingan, purin dalam 100 gram daging merah bisa mencapai 150-200 mg, sedangkan purin dalam kurma hanya sekitar 20-30 mg per 100 gram.

Kandungan Gula dalam Kurma: Apakah Berisiko?

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi kurma adalah kandungan gula alami yang tinggi, terutama glukosa dan fruktosa. Gula alami dalam kurma memberikan energi cepat, yang membuat buah ini menjadi camilan yang populer, terutama di bulan puasa. Namun, ada kekhawatiran bahwa konsumsi gula berlebihan, baik dari kurma atau sumber lainnya, dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan berpotensi memicu peningkatan kadar asam urat.

Faktanya, meskipun konsumsi gula berlebihan memang dapat berisiko meningkatkan kadar asam urat, efek ini lebih terlihat pada konsumsi gula tambahan atau pemanis buatan yang berlebihan (seperti fruktosa dalam minuman manis). Gula alami dalam kurma, meskipun cukup tinggi, tidak menyebabkan lonjakan yang sama dalam kadar asam urat seperti halnya konsumsi makanan atau minuman manis yang mengandung pemanis tambahan.

Namun, ini bukan berarti penderita asam urat boleh mengonsumsi kurma tanpa batas. Karena kurma juga memiliki kalori yang cukup tinggi, konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan mengganggu metabolisme tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah moderat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun