Mohon tunggu...
Mitra Rizal
Mitra Rizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Anak-anak adalah bunga-bunga kehidupan yang perlu disirami dengan kasih sayang dan perhatian, Pendidikan sejati adalah yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan pada belajar, dan Kebahagiaan terbesar seorang orang tua adalah melihat anaknya sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Asesmen

17 Oktober 2024   07:41 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:48 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sitti Aminah,S.Pd

Asesmen berfungsi sebagai alat untuk membuktikan bahwa murid telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dalam konteks ini, tujuan pembelajaran merupakan hasil penjabaran dari Capaian Pembelajaran (CP). Oleh karena itu, penting untuk merancang asesmen yang dapat memberikan bukti konkret tentang pencapaian murid.

Langkah-langkah pembelajaran yang Anda rencanakan harus selaras dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus dirancang untuk membantu murid membangun kompetensi yang dituju. Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan analisis, maka kegiatan yang melibatkan diskusi kelompok atau proyek penelitian dapat menjadi pilihan yang baik.

Asesmen dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti tes, proyek, presentasi, atau portofolio. Setiap bentuk asesmen harus dirancang untuk mengukur sejauh mana murid dapat menunjukkan pemahaman dan aplikasi dari materi yang telah dipelajari. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh bukti yang jelas tentang pencapaian murid.

Penting juga untuk memberikan umpan balik yang konstruktif setelah asesmen dilakukan. Umpan balik ini akan membantu murid memahami area mana yang perlu ditingkatkan dan bagaimana cara mencapainya. Dengan cara ini, asesmen tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi, tetapi juga sebagai bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri.

Contoh Pertanyaan Refleksi Terkait Asesmen

Pertanyaan refleksi ini bertujuan untuk membantu Anda mengevaluasi proses asesmen yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap pembelajaran murid. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda pertimbangkan:

  • Apa tujuan spesifik dari asesmen yang saya lakukan dalam pembelajaran semester ini?
  • Bagaimana hasil asesmen mencerminkan pemahaman murid terhadap materi yang telah diajarkan?
  • Apa metode asesmen yang paling efektif yang saya gunakan, dan mengapa saya merasa demikian?
  • Apakah saya memberikan umpan balik yang cukup kepada murid setelah asesmen? Bagaimana umpan balik tersebut diterima oleh murid?
  • Aspek apa dari proses asesmen yang perlu saya tingkatkan untuk tahun depan?
  • Apakah saya melibatkan murid dalam proses asesmen, seperti memberikan kesempatan untuk self-assessment atau peer-assessment?
  • Bagaimana saya dapat menggunakan hasil asesmen untuk merencanakan pembelajaran di masa depan?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda melakukan refleksi yang mendalam dan meningkatkan kualitas asesmen serta proses pembelajaran di kelas. Anda juga dapat menyesuaikan atau menambah pertanyaan sesuai dengan konteks dan kebutuhan Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun